Seorang Bhikkhu Brooklyn Menahan Serangan Perampok Bersenjata

Bhagavant.com,
New York, Amerika Serikat – Seorang bhikkhu di sebuah vihara di Brooklyn berhasil menangkis dua perampok bersenjata dengan braket rak pada Minggu pekan lalu (11/2/2024).

Polisi menyelidiki perampokan di Vihara (Wat) Samakki Dhammikaram di Brooklyn, New York, AS. Foto: nydailynews.com

Bhikkhu Bun Sim sedang tidur di kamar tidurnya di lantai tiga di Vihara Samakki Dhammikaram di Brooklyn, New York, ketika para perampok, bersenjatakan pistol dan pisau, masuk untuk mencoba mencuri barang-barang berharga pada sekitar pukul 14.25 waktu setempat.

Terlepas dari upaya mereka, para pencuri hanya berhasil mengambil sejumlah kecil uang tunai dari toples sumbangan dan barang-barang pribadi dari para bhikkhu dan pensiunan tukang yang hadir di vihara yang berlokasi di Rugby Road di Flatbush.

Menurut polisi, setidaknya satu penyerang memiliki senjata api.

Seperti yang dilansir Daily New, Senin (12/2/2024), Bhikkhu Sim mengatakan bahwa salah satu perampok menodongkan pistol ke pintu kamarnya sementara yang lain mencoba mendorongnya hingga terbuka.

Bhikkhu Sim melawan dengan mendorong pintu dan untuk membela diri, dia dengan cepat mengambil braket rak terdekat yang dimaksudkan untuk dipasang di dinding. Para perampok bergerak mundur.

“Saya mencoba membuat mereka takut,” kata Bhikkhu Sim kepada Daily News. “Saya tidak ingin memukul mereka. Jika kita takut, mereka akan menghancurkan kita. Kita harus menakut-nakuti mereka dan melindungi vihara.”

“Saya ingin melindungi diri saya sendiri,” tambahnya. “Saya tidak ingin menghancurkan orang lain.”

Media lokal mencatat bahwa perampokan tersebut telah membuat komunitas vihara terguncang, takut akan dampaknya terhadap sumbangan di masa depan dan keselamatan para bhikkhu, yang dipandang sebagai sasaran rentan karena keyakinan dan praktik mereka yang tidak melakukan kekerasan.

Para perampok dilaporkan tidak mendapatkan banyak uang – sekitar 50 dolar AS dari toples sumbangan di kaki rupaka Buddha di lantai pertama vihara dan 60 dolar AS lainnya diambil dari Y.M. Channoeun Poun, 43, yang berada di lantai dua ketika seorang perampok mendekatinya dengan membawa sebuah pisau.

“Saya melihat satu pisau dan dua orang,” kenang Y.M. Channoeun Poun. “Dia berkata, ‘Di mana uangnya?’” Para perampok mengambil dua ponsel dari Y.M. Channoeun Poun yang berimigrasi ke Amerika Serikat dari Kamboja dua tahun lalu dan tidak pernah terlibat kejahatan di AS.

Kay Sok, seorang pensiunan tukang berusia 67 tahun yang sebelumnya bekerja dan masih tinggal di vihara tersebut, sedang berada di kamar mandi bawah tanah ketika seorang penyusup mengejutkannya dengan menekan sesuatu ke punggungnya.

Tanpa melihat apa yang terjadi, Kay Sok berusaha menenangkan pencuri bertopeng itu dengan mengatakan “Tranquilo, Tranquilo,” untuk mencegah tindakan tergesa-gesa dari perampok tersebut.

Vihara yang menjadi tempat puja bakti dan meditasi masyarakat Kamboja di New York sejak tahun 1987 ini mengandalkan sumbangan untuk pemeliharaannya.

Setelah kejadian tersebut, polisi menyelidiki perampokan tersebut. Belum ada informasi lebih lanjut mengenai perampokan tersebut.[Bhagavant, 18/2/24, Sum]

Rekomendasikan:

Kategori: Amerika,Amerika Serikat
Kata kunci:
Penulis: