Rupaka Pertama Tokoh Buddhis India Didirikan di Maryland, AS

Bhagavant.com,
Annapolis, Maryland – Sebuah rupaka dari tokoh Buddhis terkemuka dari India didirikan dan diresmikan di Maryland, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/10/2023).

Rupaka setinggi 5,8 meter dari citra Dr. B.R. Ambedkar, seorang aktivis hak-hak sipil yang berperan penting dalam penulisan konstitusi India, diresmikan di Ambedkar International Center di Accokeek, Maryland.

Dr. Ambekar adalah pejuang kesetaraan dan keadilan sosial di India. Dan ini adalah pertama kalinya dia dihormati dengan rupang di Amerika Serikat.

Desain rupaka tersebut dibuat oleh Ram Sutar, dan disebut Rupaka Kesetaraan. Ram Satar juga berjasa menciptakan Patung Persatuan di Gujarat.

Para pengikut filosofi politik dan sosial Ambedkar dikenal sebagai Ambedkarite, dan banyak dari mereka menghadiri peresmian rupaka tersebut, yang dimaksudkan sebagai simbol kesetaraan dan hak asasi manusia.

Acara peresmian tersebut juga diiringi dengan penampilan dari grup Indian Amerika dari seluruh Amerika Serikat.

Dengan mempertimbangkan tujuan pembuatan patung tersebut, anggota Pusat Internasional Ambedkar memilih untuk menempatkan patung tersebut di dekat Gedung Putih. Jaraknya sekitar 35 kilometer dari Washington D.C. dan para anggota berharap bahwa hal ini akan menghidupkan kembali gerakan keadilan global, menyediakan platform bagi orang-orang tertindas untuk bersatu dalam solidaritas.

“Rupaka Dr. B.R. Ambedkar adalah simbol nilai-nilai bersama demokrasi, keadilan, dan hak asasi manusia yang mengikat India dan Amerika Serikat. Hal ini menjadi pengingat akan pentingnya memperjuangkan hak dan martabat semua individu, apapun latar belakang mereka, ” kata Ram Kumar, Presiden Ambedkar International Center, seperti yang dilansir Nextshark, Selasa (17/10/2023).

Pada tahun 1947, Dr. B.R. Ambedkar bekerja sebagai menteri hukum pemerintah India. Dalam posisi ini, ia memimpin penulisan konstitusi India, yang mencakup banyak jaminan penting hak-hak sipil. Misalnya, undang-undang tersebut melarang diskriminasi terhadap kaum Dalit dan menjadikan mereka sebagai kelompok yang tidak tersentuh merupakan tindakan yang melanggar hukum.[Bhagavant, 21/10/23, Sum]