Saintis: Dupa Sebabkan Kerusakan Paru-Paru

American Chronicle,
California, Amerika Serikat – Para saintis (ilmuwan) telah mendokumentasikan bukti bahwa dupa (hio) dapat merusak kesehatan manusia. Dupa populer di negara-negara Asia dan umum digunakan sehari-hari dalam agama Buddha dan Tao.

Dupa, hio
Dupa, hio. Foto: wikipedia.org

Di Amerika Serikat, dupa sering dijual di toko-toko makanan kesehatan dan digunakan untuk tujuan keagamaan ataupun untuk mengharumkan ruangan. Namun, menurut para saintis, dupa dapat membahayakan kesehatan.

Lin dan kolega, para peneliti yang mempelajari dupa, mengatakan bahwa ”komposisi yang khas dalam sebatang dupa terdiri dari 21% (dari berat) herbal dan bubuk kayu, 35% bahan pengharum, 11% bubuk adhesi, dan 33% batang bambu.”

Lin menyarankan masyarakat untuk mengurangi penggunaan dupa dan memberikan ventilasi pada ruangan ketika sedang membakar dupa, Ling mengutip bahwa ,”Polusi udara di dalam dan di sekitar berbagai kuil telah didokumentasikan dapat memberikan dampak merusak bagi kesehatan.”

Seperti halnya asap rokok dan asap kayu, asap dupa mengandung partikel-partikel, penghasil gas (karbonmonoksida, kadiodioksida, dan sulfurdioksida) dan bahan-bahan organik lainnya (benzena, toluena, xilena, aldehid dan polihidrokarbon policyclic aromatik ) yang menunjukkan dapat merusak kesehatan manusia.

Pembakaran dupa menghasilkan partikel-partikel empat (4) kali lebih banyak dibandingkan dengan asap rokok.

Menurut Agency for Toxic Substances and Disease Registry (Lembaga Pencatatan Racun dan Penyakit) toluena dapat menyebabkan sakit kepala, kekalutan, dan kehilangan ingatan. Xilena dapat menyebabkan sakit kepala, berkurangnya koordinasi otot, pening, kekalutan, dan merubah keseimbangan seseorang, iritasi pada kulit, mata, hidung, dan tenggorokan, dan kesulitan bernapas.

Menghirup asap dupa dapat menyebabkan kelainan fungsi tubuh , alergi, alergi kontak kulit, pertumbuhan, tumor, dan mutasi genetik.

Dengan berkembangnya beragam alergi dan sensitifitas bahan kimia, banyak studio yoga yang mencari alternatif lain untuk pendupaan dan melarang penggunaan pengharum untuk kelasnya. Beberapa alternatif yang aman termasuk menggunakan rempah-rempah alami dan bunga-bunga segar.

Namun, pengharum tebaik adalah udara segar yang normal!

Referensi:
Lin TC, Krishnaswamy G, Chi DS. Incense smoke: clinical, structural and molecular effects on airway disease. Clin Mol Allergy. 2008 Apr 25;6(1):3.

Rekomendasikan:

Kategori: Amerika,Amerika Serikat,Buddhisme dan Kesehatan,Sains
Kata kunci: , ,
Penulis: