Menyebabkan Ketidakharmonisan Beragama, Komika Sri Lanka Ditangkap
Bhagavant,com,
Kolombo, Sri Lanka – Karena menyebabkan ketidakharmonisan beragama, seorang komika (stand-up comedian) Sri Lanka ditangkap oleh pihak berwenang.
Jayani Natasha Edirisuriya, 31, dicegat di Bandara Internasional Katunayake pada 28 Mei 2023 di mana dia diduga berencana meninggalkan Sri Lanka karena meningkatnya reaksi masyarakat terhadap pertunjukkannya.
Edirisuriya diduga melecehkan Agama Buddha dalam sebuah program video yang diberi judul “Modibhimanaya” (Kebanggaan Orang Bodoh) setelah videonya menjadi viral di media sosial dan menimbulkan kemarahan masyarakat.
Perkataan komika yang dikabarkan mengatakan bahwa melindungi keperawanan gadis-gadis Buddhis “adalah tujuan terbesar” bagi sekolah-sekolah yang dikelola umat Buddhis, telah mengundang kecaman sebagian kritikus, media, dan bahkan sejumlah viharawan di negara itu.
Para pengkritik mengatakan bahwa Edirisuriya telah menunjukkan kurangnya pemahaman dan tidak menghormati filosofi dan budaya Buddhis.
Kepolisian Divisi Media, seperti yang dilansir Colombo Page (28/5/2023) mengatakan bahwa sekelompok petugas dari Divisi Investigasi Kejahatan Komputer Kolombo telah menangkap wanita tersebut. Dia ditangkap di terminal keberangkatan bandara Katunayake sekitar pukul 01.20 dini hari waktu setempat di gedung imigrasi dan emigrasi.
Pihak berwenang Sri Lanka juga menahan Bruno Divakara, seorang aktivis media sosial, yang diduga membantu dan bersekongkol dengan Edirisuriya dengan memasang videonya di saluran YouTube miliknya. Dia diduga “menghasut ketidakharmonisan beragama di antara berbagai komunitas” dengan menerbitkan video tersebut.
Baik Edirisuriya dan Divakara telah diperintahkan untuk ditahan hingga 21 Juni oleh Pengadilan Kolombo. Edirisuriya sendiri mengklaim bahwa dia tidak berniat menghina Agama Buddha dan secara terbuka meminta maaf atas komentar yang dia buat di video tersebut.
Namun, menurut media lokal, setelah menyadari dirinya dalam masalah, komika tersebut mencoba melarikan diri ke Singapura.
Sebelumnya, Presiden Sri Lanka Ranil Wickremesinghe pada 15 Mei mengumumkan penyelidikan terhadap Pastor Fernando, pendeta Kristen sekte Born Again yang di antara pengikutnya terdapat pemain kriket terkenal, bintang film, dan pengusaha.
Pastor tersebut diduga membuat pernyataan menghina Agama Buddha, Hindu dan Islam saat berpidato di pertemuan anggota gereja Kristen Born Again, yang disiarkan langsung di media sosial. Dan kini dilaporkan pastor tersebut telah melarikan diri ke Singapura.
Vidura Wickremanayake, menteri Agama Buddha, dan Kebudayaan Sri Lanka mengatakan bahwa dirinya akan segera mengajukan rancangan undang-undang ke parlemen untuk mencegah distorsi apapun terhadap agama.[Bhagavant, 17/6/23, Sum]
Kategori: Sosial,Sri Lanka
Kata kunci: kriminalitas
Penulis: