India ke PBB: Jangan Abaikan Kebencian kepada Agama Buddha, Hindu dan Sikh

Bhagavant.com,
New York, Amerika Serikat – India memperingatkan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk tidak mengabaikan kebencian kepada Agama Buddha, Hindu dan Sikh.

India Ingatkan PBB untuk Tidak Abaikan Kebencian kepada Agama Buddha, Hindu dan Sikh

India mengatakan bahwa upaya untuk memerangi religiofobia (ketakutan yang sangat terhadap suatu agama) tidak akan berhasil jika mengabaikan meningkatnya kebencian terhadap Agama Buddha, Hindu, dan Sikh.

“Sudah saatnya negara-negara anggota PBB mengutuk juga kebencian terhadap agama-agama non-Abrahamik dan berhenti selektif dalam memerangi religiofobia,” kata Wakil Tetap India T. S. Tirumurti kepada Majelis Umum, Senin (20/6/2022).

“Tidak boleh ada standar ganda pada religiofobia jika Anda benar-benar ingin memerangi kebencian,” katanya pada pertemuan tingkat tinggi informal untuk memperingati Hari Internasional Melawan Ujaran Kebencian yang pertama.

Seperti yang dilansir IANS, Selasa (21/6/2022), Tirumurti menambahkan bahwa India telah mempromosikan budaya toleransi dan menghormati semua agama di bawah konstitusi dan sistem hukumnya menangani pelanggaran.

“India berulang kali menekankan bahwa memerangi religiofobia tidak akan pernah berhasil jika terus menjadi eksklusif dan tetap terbatas pada satu atau dua agama saja, sementara sepenuhnya mengabaikan meningkatnya kebencian dan diskriminasi terhadap agama-agama non-Abrahamik, termasuk Agama Buddha, Hindu, dan Sikh,” paparnya.

Agama-agama Abrahamik adalah Yahudi, Kristen dan Islam, yang berdasarkan kepercayaan tradisi mereka berasal dari keturunan Abraham.

Tirumurti mengutip serangan oleh Negara Islam (ISIS) terhadap sebuah gurdwara (rumah ibadah umat Sikh) di Kabul pada hari Sabtu, hari yang ditentukan oleh Majelis Umum untuk memerangi ujaran kebencian.

“Kami mengutuk dalam istilah yang paling keras serangan pengecut dan penakut ini di mana nyawa hilang secara tragis,” tambahnya.

Dua orang dikabarkan tewas dalam serangan di Gurdwara Karte Parwan yang ditargetkan dengan bom mobil yang meledak di dekatnya.

Reaksi internasional terhadap serangan tersebut telah dibungkam oleh kecaman yang justru ditujuan terhadap serangan kepada Misi PBB di Afghanistan.

“Kami sangat percaya bahwa masyarakat yang berdasarkan prinsip demokrasi dan pluralisme menyediakan lingkungan yang memungkinkan bagi beragam agama dan komunitas untuk hidup bersama,” kata Tirumurti.

“Hari ini, setiap agama besar dunia memiliki rumah di India, menjadikannya negara dengan keragaman yang tak tertandingi. India telah, selama berabad-abad, menyediakan perlindungan bagi semua, baik penganut Zoroaster atau komunitas Yahudi atau Buddhis Tibet atau lainnya dari lingkungan kita sendiri,” katanya menambahkan.

Kebencian kepada Agama Buddha, Hindu dan Sikh di sejumlah negara tidak jarang terjadi dan sering diabaikan oleh dunia. Bahkan dalam beberapa kasus kekerasan terhadap agama-agama ini yang menjadi minoritas di sebuah negara tidak mendapat perhatian oleh media-media mainstream bahkan cenderung dibungkam atau diselesaikan hanya cukup dengan surat pernyataan bermaterai tanpa proses hukum yang semestinya bagi pelaku kekerasan.[Bhagavant, 24/6/22, Sum]

Rekomendasikan:
Amerika Serikat