Properti 6 Vihara di Los Angeles Dirusak Dampak Sinofobia

Bhagavant.com,
California, Amerika Serikat – Dalam sebulan terakhir setidaknya ada 6 vihara di Los Angeles yang mengalami perusakan properti yang diduga dampak dari sinofobia yang meningkat.

Properti 6 Vihara di Los Angeles Dirusak Dampak Sinofobia
Arca Buddhis yang dirusak. Foto: Los Angeles Times

Polisi di California sedang mencari pengacau yang dicurigai mecoretdan merusak arca di enam vihara dalam sebulan terakhir. Vihara-vihara itu semuanya berada di lingkungan Little Saigon di Santa Ana, sekitar 40 kilometer tenggara Los Angeles. Polisi menganggap setidaknya satu dari kasus vandalisme tersebut sebagai kejahatan rasial.

Rekaman kamera pengawas di Vihara Huong Tich yang dirilis oleh polisi menunjukkan dua wanita merusak arca di luar vihara. Kedua wanita itu terlihat menggunakan cat semprot, masker wajah, dan celana olahraga abu-abu, dengan salah seorang memakai jaket biru dan yang lainnya memakai kaus hitam.

Di luar vihara tersebut, 15 arca batu Buddha dan Bodhisattva disemprot dengan cat hitam, dan satu patung bertuliskan “Jesus” (Yesus) di punggungnya.

“Hal ini melampaui pelanggaran. Melampaui vandalisme. Ini adalah kejahatan rasial yang ditargetkan pada komunitas Buddhis Amerika-Vietnam, dan kami tidak akan membiarkannya,” kata Thai Viet Phan, yang baru-baru ini terpilih menjadi anggota Dewan Kota Santa Ana, kepada wartawan pada konferensi pers yang diadakan di luar sebuah vihara di dekat Westminster, Sabtu (28/11/2020).

Saat tumbuh dewasa, Thai Viet Phan menghadiri sekolah Minggu di Vihara Huong Tich, dan dia berusaha untuk menghidupkan kembali hubungan dengan viharanya tersebut saat baru-baru ini. Saat ini dia merupakan anggota dewan Vietnam Amerika pertama di kota itu.

Polisi yang menyelidiki keenam insiden vandalisme tersebut mengatakan bahwa kejadian tersebut mungkin saling terkait dan mengejar setidaknya dua tersangka. Tiga vihara telah dirusak dengan cat semprot hitam di Garden Grove, dua di Santa Ana dan satu di Westminster.

Peristiwa vandalisme serupa di lima vihara di Santa Ana dan dua rumah ibadah di Garden Grove terjadi pada tahun 2018, yang mengakibatkan seorang wanita ditangkap karena mematahkan potongan arca. Petugas polisi dari tiga kota telah memulai penyelidikan terkoordinasi dan tidak yakin orang yang terlibat dalam insiden sebelumnya terkait dengan kejahatan rasial saat ini.

Seperti yang dilansir Los Angeles Times, Sabtu (28/11/2020), Sersan Gil Hernandez mengatakan polisi Santa Ana telah meningkatkan patroli di vihara-vihara di seluruh kota dan telah berbagi bukti dengan departemen polisi daerah tetangga.

“Kerusakan properti bukanlah yang membuat kita terjaga di malam hari atau yang paling mengganggu kita, tetapi kejahatan rasial itu sendiri dan dampak negatif terhadap hubungan antaragama di komunitas kita,” kata Y.M. Vien Hay dari Vihara Dieu Ngu, salah satu dari vihara di Westminster yang terkena dampak, berkata dalam bahasa Vietnam.

Insiden terbaru terjadi satu bulan setelah Orange County merilis laporan kejahatan rasial tahun 2019, yang menunjukkan peningkatan 24% dalam kejahatan rasial dari 2018. Tahun lalu juga menandai tahun kelima berturut-turut meningkatnya kejahatan rasial di wilayah tersebut. Dengan pandemi yang sedang berlangsung dan serangan balik yang menargetkan warga Asia-Amerika, para pejabat khawatir jumlah kejahatan rasial akan terus bertambah.

Anggota Dewan Kota Garden Grove Diedre Nguyen, yang mengorganisir konferensi pers hari Sabtu, mengatakan dia khawatir tentang apa yang mungkin ditandakan oleh kejahatan rasial bagi komunitasnya. Nguyen mengatakan dia sangat sedih melihat kerusakan ribuan dolar di tempat-tempat perdamaian dan ibadah.

“Saya sangat takut karena budaya kita, banyak orang tidak akan merasa nyaman melaporkan insiden ini,” kata Nguyen, “tetapi saya ingin menyampaikan pesan bahwa mereka harus melakukannya jika mereka tahu sesuatu.”

Perilaku sinofobia di Amerika Serikat belakangan ini menunjukkan tren yang meningkat terutama saat era Presiden Donald Trump yang mengibarkan bendera perang dagang dengan Tiongkok. Hal tersebut juga diperparah dengan tuduhan Donald Trump terhadap Tiongkok sebagai penyebar pertama wabah COVID-19.

Sinofobia sendiri adalah sentimen seperti kebencian atau ketakutan terhadap Tiongkok (dan negara terkait), rakyatnya, diasporanya, atau budayanya. Meningkatnya sinofobia ini memberikan ketidaknyamanan bagi warga AS keturunan Tionghoa yang berasal dari berbagai negara termasuk dari AS sendiri dan dari Indonesia, bahkan juga warga Vietnam yang sedikit banyak mengadopsi tradisi Tionghoa.[Bhagavant, 3/12/20, Sum]

Rekomendasikan:

Kategori: Amerika,Amerika Serikat
Kata kunci:
Penulis: