Sebab di Balik Para Bhikkhu Sri Lanka Kekurangan Jubah Lokal

Bhagavant.com,
Kolombo, Sri Lanka – Para bhikkhu di Sri Lanka mengalami kekurangan jubah yang diproduksi dari dalam negeri. Hal ini dilaporkan oleh para bhikkhu senior kepada pemerintah Sri Lanka.

Sebab di Balik Para Bhikkhu Sri Lanka Kekurangan Jubah Lokal
Y.M. Prof. Kotapitiye Rahula Thera, Anunanayaka dari Nikaya Kotte bersama Menteri Perindustrian Sri Lanka Wimal Weerawansa memeriksa jubah impor dalam pertemuan mereka, Kamis (17/9/2020). Foto: island.lk

Para bhikkhu terkemuka Sri Lanka mengatakan bahwa anggota Maha Sangha harus mengenakan jubah impor karena produsen lokal kekurangan peralatan untuk memenuhi permintaan jubah.

Ada sekitar 40.000 bhikkhu di Sri Lanka dan kebutuhan jubah safron tahunan mereka sekitar 100.000 dan mayoritas dari mereka harus membeli jubah yang dibuat di luar negeri, demikian perwakilan para bhikkhu menyatakan kepada Menteri Perindustrian Sri Lanka Wimal Weerawansa, pada sebuah pertemuan, Kamis (17/9/2020).

Y.M. Prof. Kotapitiye Rahula Thera, Anunanayaka dari Nikaya Kotte mengatakan bahwa selama beberapa dekade Salusala (perusahaan tekstil negara) telah mampu menghasilkan cukup jubah untuk para bhikkhu Sri Lanka. Tetapi setelah diberlakukannya kebijakan perekonomian terbuka, para bhikkhu menjadi tergantung pada jubah yang diimpor dari negara-negara seperti Thailand karena kekurangan bahan pasokan.

Y.M. Rahula Thera mengatakan bahwa Thailand, Myanmar dan Laos telah mengembangkan industri mereka, dan sangat disayangkan bahwa Sri Lanka, meskipun merupakan negara Buddhis Theravada yang terkemuka, tidak dapat memiliki industri sendiri untuk memproduksi jubah yang dibutuhkan untuk para bhikkhu.

Menanggapi hal itu, Menteri Weerawansa menginstruksikan para pejabat untuk mulai kembali memproduksi jubah menggunakan bahan baku standar sehingga para bhikkhu dapat mengenakan jubah Sri Lanka sementara industri dapat berkembang dalam menciptakan peluang kerja lebih lanjut.

Setelah menyampaikan pesan mereka, para bhikkhu mengucapkan terima kasih kepada Menteri Perindustrian atas tindakan cepatnya dan mengatakan berharap masalah hal itu akan segera diselesaikan sehingga para bhikkhu dan pabrikan Sri Lanka akan mendapatkan manfaatnya.[Bhagavant, 28/9/20, Sum]

Rekomendasikan:

Kategori: Sri Lanka
Kata kunci:
Penulis: