2 Vihara Luput dari Kebakaran Hutan Dasyat California Utara

Bhagavant.com,
California, Amerika Serikat– Kebakaran hebat di hutan California Utara, Amerika Serikat pada bulan Oktober lalu, merusak ratusan rumah, tapi 2 vihara luput dari bencana.

Para bhikkhu kembali ke Vihara Abhayagiri setelah kebakaran hutan di California Utara pada 8 Oktober 2017.
Para bhikkhu kembali ke Vihara Abhayagiri setelah kebakaran hutan di California Utara pada 8 Oktober 2017. Foto: Abhayagiri.org

Kebakaran hutan yang melanda California Utara pada 8 Oktober 2017 menyebabkan 2 komunitas Buddhis yang berada di dalam hutan-hutan sekitarnya terpaksa mengungsi.

Komunitas dari Sonoma Mountain Zen Center (SMZC) di Santa Rosa, pada 8 Oktober terpaksa mengungsi ke rumah-rumah para anggota praktisi Zen di Petaluma dan Mill Valley. Mereka membawa benda-benda penting dari vihara untuk dievakuasi ke luar Santa Rosa.

Pada 11 Oktober, sejumlah siswa praktisi Zen memutuskan untuk kembali dan berusaha melindungi properti vihara termasuk dinding batu memorial Y.M. Master Shogaku Shunryu (Shunryu Suzuki), tetapi petugas pemadam kebakaran menahan mereka. Petugas menyarankan untuk merelakannya karena properti tersebut tidak akan selamat dari api yang telah menjalar di wilayah tersebut.

Namun keesokan harinya, seperti yang dilansi situs web SMZC , para siswa terkejut melihat bahwa api berhenti tepat di bawah dinding batu memorial tersebut. Diketahui belakangan, sebelum api menjalar ke wilayah kompleks SMZC, secara kebetulan petugas pemadam kebakaran telah menggali pemecah api sepanjang lereng curam yang ada pada bagian belakang kompleks. Tapi tetap saja tidak dapat dimengerti mengapa api berhenti (terlihat pada jejak-jejak kebakaran) tepat di bawah dinding batu memorial tersebut.

Untuk mengantisipasi menjalarnya api ke wilayah kompleks vihara, para siswa praktisi bersama dengan para tetangga bekerja sama siang dan malam memonitor keberadaan dan mematikan api yang masih kecil agar tidak membesar.

Komunitas SMZC akhirnya dapat kembali ke sentra mereka pada 19 Oktober, meski wilayah gunung mereka yang tempati bukan lagi gunung yang penuh rimbunnya pohon.

Sementara itu, akibat kebakaran hutan tersebut, komunitas dari Vihara Abhayagiri di Redwood Valley yang merupakan salah satu vihara hutan tradisi Ajahn Chah, pada 10 Oktober meninggalkan vihara mereka menuju Vihara City of The Thousand Buddhas (CTTB) yang berada 26 kilometer di selatan Abhiyagiri dekat kota Ukiah.

Tidak ada korban dari komunitas vihara, namun kegiatan upacara Kathina Puja yang seharusnya diadakan di sana terpaksa dipindahkan di Vihara Buddhanusorn (Wat Buddhanusorn) di Fremon, California. Saat peristiwa terjadi, kepala Vihara Abhayagiri, Y.M. Luang Por Pasanno sedang menghadiri upacara Kathina Puja yang pertama kali diselenggarakan di Vihara Jetavana, New Hampshire.

Komunitas yang terdiri dari 11 bhikkhu, 3 samanera, 2 anagarika, 5 upasaka dan 5 upasika tersebut, disambut hangat oleh Y.M. Master Heng Lyu sebagai kepala dari vihara yang dibangun atas prakarsa Y.M. Master Hsuan Hua.

Dalam pengungsian mereka, para viharawan Abhayagiri tidak hanya berpangku tangan setelah menerima perlindungan. Mereka melakukan berbagai kegiatan.

Beberapa membantu memasak dan membersihkan di CTTB. Beberapa bhikkhu senior memberikan pengajaran kepada siswa SMA di universitas dan sekolah menengah anak pria. Yang lainnya pergi ke Sudhana Center di Ukiah (sentra afiliasi dari CTTB) untuk membantu membersihkan dan memindahkan furnitur. Dengan adanya peristiwa ini hubungan kedua komunitas berbeda tradisi yang telah terjalin puluhan tahun semakin harmonis.

Setelah seminggu di CTTB, pada 18 Oktober, komunitas Abhiyagiri kembali ke vihara mereka. Dalam berita yang dilansir situs resmi Vihara Abhayagiri pada 18 Oktober 2017, komunitas vihara mendokumentasikan kondisi setelah terjadi kebakaran hutan tersebut.

Tampak dalam foto-foto yang diunggah tersebut kondisi hutan di sekitar vihara yang terbakar, namun hampir semua properti vihara tidak tersentuh api.

Terlihat cetiya kecil Ajahn Chah berda dekat dengan sisa-sisa kebakaran di sekitarnya.
Terlihat cetiya kecil Ajahn Chah berada dekat dengan sisa-sisa kebakaran di sekitarnya. Foto Abhayagiri.org

“Kami sangat beruntung karena tidak mengalami kerusakan pada bangunan-bangunan kami, kecuali kerusakan minimal pada salah satu tangki air pegunungan kami,” dalam rilis berita situs web Abhayagiri 23 Oktober 2017.

Sebuah peninjauan menunjukkan daerah yang hangus di sebagian besar sekitar vihara, banyak yang mengarah ke jalan setapak vihara, cetiya kecil, dan bangunan luar. Namun, angin dan tanah sekitar membuat api menjauh dari bangunan-bangunan tersebut.

Dalam foto yang diunggah, tampak cetiya kecil Ajahn Chah yang bangunannya terbuat dari kayu luput dari api meskipun dihimpit dua area yang terbakar api.

“Ada banyak kemungkinan alasan untuk berkah ini, dengan penghargaan terbanyak pada pekerjaan luar biasa yang dilakukan oleh beberapa kru pemadam kebakaran dari berbagai wilayah.”

“Kami juga yakin pasti ada beberapa kekuatan pelindung yang sangat kuat di properti ini yang menjaga vihara karena kami mengalami kebakaran yang datang dari beberapa arah yang tampaknya secara tiba-tiba berbalik arah.”

Karena bencana kebakaran hutan tersebut Vihara Abhayagiri sempat tidak dibuka untuk umum hingga 26 Oktober. Namun kini vihara tersebut dapat dikunjungi kembali oleh masyarakat umum.

Meskipun properti vihara hampir tidak tersentuh api, namun sayangnya tiga rumah dari tiga anggota umat Vihara Abhayagiri hancur terbakar dan hanya menyisakan rupaka Buddha mereka. Komunitas vihara membantu menguatkan mereka dengan membaca paritta bersama-sama di lokasi bekas rumah mereka yang terbakar.

Selain itu, juga disayangkan kebakaran hutan juga mengancurkan 16 dari 17 bangunan yang ada di KPYUSA Retret Center, sebuah sentra retret Buddhis dari komunitas Vihara San Fran Dhammaram (Wat San Fran Dhammaram) di San Francisco, California. Sentra retret itu sendiri terletak di Redwood Valley, wilayah yang sama dengan Vihara Abhayagiri.[Bhagavant, 16/11/17, Sum]

 

Rekomendasikan:

Kategori: Amerika,Amerika Utara
Kata kunci: ,
Penulis: