Festival Film Buddhis Eropa Ke-12 Digelar di Belanda
Bhagavant.com,
Holland Utara, Belanda – Festival Film Buddhis Eropa (Buddhist Film Festival Europe – BFFE) Ke-12 digelar di Amsterdam, Belanda pada 29 September hingga 1 Oktober 2017.

Dengan mengusung tema: “Being Human“, festival selama tiga hari tersebut akan memutar 16 film dokumenter dan film layar lebar dari 10 negara berbeda di museum film EYE, Amsterdam.
Festival tersebut dibuka Jumat (29/9) pukul 19.00 waktu setempat dengan upacara pembukaan yang dihadiri oleh para bhiksu Tibet. Dan penayangan film dokumenter “The Last Dalai Lama?” yang disutradarai dan diproduseri oleh Mickey Lemle, menjadi pembuka festival film Buddhis tersebut.
BFFE sendiri merupakan yayasan nirlaba independen internasional untuk film dengan konten kontemplatif, terutama film dokumenter, film layar lebar dan karya eksperimental yang terinspirasi atau dipengaruhi oleh Agama Buddha.
“Misi kami adalah memberdayakan masyarakat dengan film-film yang mengandung pengetahuan tentang nilai-nilai inti dalam Agama Buddha seperti non-kekerasan, saling membutuhkan dan praktik perhatian penuh dan belas kasih,” seperti yang dijelaskan dalam situs web BFFE.
“The Last Dalai Lama?“, merupakan film dokumenter yang dilatar belakangi konfrontasi yang sedang berlangsung antara masyarakat Tibet dengan Tiongkok. Konfrontasi tersebut menimbulkan pertanyaan akankah ada Dalai Lama Ke-15 atau Dalai Lama Ke-14 menjadi yang terakhir?
Selain “The Last Dalai Lama?” sejumlah film yang ditayangan dalam festival tersebut yang menarik perhatian di antaranya: “A Thousand Mothers” disutradarai Kim Shelton, “I am a Monk” disutradarai Yukinori Makabe, dan “From Business to Being” disutradarai Hanna Henigin dan Julian Wildgruber. Juga tidak ketinggalan film “Prophecy” disutradarai Zuri Rinpoche, dan “Walk With Me” disutradarai Max Pugh dan Marc J Francis.
“A Thousand Mothers” merupakan film dokumenter pendek yang mengisahkan mengenai kehidupan para dasa sila mata (maechi – viharawati) di Myanmar. “I am a Monk” mengisahkan pengalaman Bhiksu Missei Shirakawa sebagai kepala di Vihara Eifuku (Eifukuji) di Kota Imabari, Ehime, Jepang.
Film “From Business to Being” mengenai pencarian makna kehidupan dari tiga orang eksekutif dari tiga perusahaan. Sedangkan film “Prophecy” mengenai perpaduan antara sistem kepercayaan agama dan kebenaran moral yang bisa terwujud dalam cara-cara di luar kebiasaan.
Sedangkan “Walk With Me“, film yang baru saja dirilis awal bulan September 2017, mengisahkan perjalanan ke kehidupan keviharaan di komunitas Plum Village asuhan Y.M. Thich Nhat Hahn di Perancis.
Untuk jadwal lengkap festival dapat mengakses situs web Festival Film Buddhis Eropa (dalam bahasa Inggris).[Bhagavant, 29/9/17, Sum]
Trailer film “Prophecy”
Kategori: Belanda,Seni dan Budaya
Penulis: