Sendratari Mahakarya Borobudur
Bhagavant.com,
Magelang, Jawa Tengah, Indonesia – Dunia mengenal Candi Borobudur sebagai salah satu dari 7 Keajaiban Dunia. Namun hanya sedikit orang yang mengetahui latarbelakang berdirinya Candi Agung tersebut. Kapan dan siapa yang membangun Borobudur?
Dalam sebuah pentas sendratari bertajuk ”The Legend of Mahakarya Borobudur when history comes to life” (Legenda Mahakarya Borobudur – ketika sejarah menjadi hidup) yang kembali diselenggarakan pada 26 dan 27 Juni lalu, di Panggung Aksobya Pelataran Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, kita bisa melihat bagaimana keadaan masyarakat pada masa pemerintahan Raja Samaratungga yang saling bergotong-royong mendirikan Candi Borobudur.
Pentas kolosal yang melibatkan 150 seniman tari maupun pengrawit yang berasal dari ISI (Institut Seni Indonesia) Surakarta dan seniman lokal dari sekitar Candi Borobudur Magelang ini, merupakan acara yang diselenggarakan oleh PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan dan Ratu Boko (TWCBPRB) untuk menarik minat wisatawan berkunjung ke Candi Borobudur serta memberikan tambahan kegiatan wisata pada malam hari di objek wisata tersebut. Pentas kali ini merupakan kegiatan menyambut Borobudur International Festival yang akan berlangsung pada Bulan Juli 2009.
Kali ini, pada kedua hari yang sama, selain Pentas Sendratari Mahakarya Borobudur juga digelar Seminar Buddhis Internasional selama dua hari dengan pembicara Y.M. Prof. Dr. Karma Lekshe Tsomo dari Asosiasi Profesor di Departemen Studi Teologi dan Agama di Universitas San Diego, Amerika Serikat dan sekaligus sebagai Presiden Asosiasi Wanita Buddhis Internasional Sakyadhita.
Sendratari Mahakarya Borobudur berlangsung selama 120 menit dengan 15 menit jedah waktu istirahat. Dan untuk melihat pementasan ini, pengunjung dikenakan biaya seharga Rp.200.000,- per orang untuk kelas A, Rp. 150.000,- per orang untuk kelas B, dan Rp. 75.000,- per orang untuk kelas pelajar.
Candi Borobudur diperkirakan didirikan pada sekitar pertengahan abad ke-7 sampai abad ke-9 pada masa Dinasti Sailendra.
Kategori: Asia Oseania,Asia Tenggara,Indonesia,Kesenian,Seni dan Budaya
Kata kunci: Borobudur, Candi Borobudur, Jawa Tengah, Magelang, Mahakarya Borobudur, sendratari
Penulis: