Buddhis Bergabung dalam Gerakan Iklim Massal di New York
Bhagavant.com,
New York, Amerika Serikat – Ratusan Buddhis lintas tradisi di Amerika Serikat bergabung bersama ribuan warga Amerika dalam gerakan iklim massal yang masif dengan melakukan mars atau pawai di Kota New York, pada Minggu (21/9/2014).

Bersama dengan sekitar ratusan ribu warga Amerika Serikat dan beberapa dari negara lain, Buddhis Amerika Serikat termasuk para bhikkhu dan bhiksuni dari berbagai vihara, organisasi dan komunitas melakukan gerakan iklim massal – People’s Climate March, di New York yang menjadi sebuah gerakan perubahan iklim massal terbesar dalam sejarah.
People’s Climate March merupakan sebuah gerakan kesadaran akan perubahan iklim yang diselenggarakan menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) para kepala negara mengenai perubahan iklim di markas Perserikatan Bangsa-Bangsa, New York, pada Selasa (23/9/2014).
Beberapa vihara, organisasi dan komunitas Buddhis yang nampak ikut bergabung dalam gerakan iklim massal tersebut antara lain Asosiasi Buddhis Amerika Serikat (The Buddhist Association of The United States – BAUS) yang berkantor pusat di Vihara Chuang Yen di Kent, New York; organisasi kemanusiaan Buddhist Global Relief pimpinan Y. M. Bhikkhu Bodhi, New Jersey; Insight Meditation Society, Massachusetts; Newark Community Meditation Center, New Jersey; dan Ling Jion Mountain Buddhis Society, New York.

Dalam mars atau pawai massal yang dimulai dari Central Park West dan berakhir di 11th Ave tersebut, para umat Buddhis membawa beberapa spanduk dan juga bendera Buddhis. Nampak pada salah satu spanduk bertulisan: “When this arises, that arises” (Saat ini muncul, itu muncul), sebuah ajaran Buddha mengenai sebab akibat yang bergantungan.
Gerakan iklim massal ini bertujuan untuk mendorong para kepala Negara dan pengambil kebijakan untuk menyepakati bersama dalam menanggulangi perubahan iklim global termasuk pemanasan global.
“Tujuan mars ini adalah untuk memberitahu para pemimpin dunia bahwa waktu untuk penyangkalan dan penundaan berakhir, bahwa kita harus bertindak sekarang jika kita ingin mengamankan dunia terhadap kerusakan akibat perubahan iklim,“ kata Y. M Bhikkhu Bodhi, dalam artikel yang dilansir situs BGR.
Untuk menghindari runtuhnya peradaban, kata Y. M. Bhikkhu Bodhi, kita tidak hanya perlu teknologi baru untuk mengurangi emisi karbon, tetapi yang lebih mendasar adalah sebuah paradigma atau kerangka berpikir yang baru, sebuah model untuk budaya hidup. Singkatnya, kita membutuhkan sebuah cara alternatif untuk memahami dunia dan seperangkat nilai-nilai kondusif altenatif untuk sebuah hubungan yang integral atau menyeluruh dari manusia dengan manusia lainnya, dengan alam, dan dengan kosmos.
Nampak pula dalam pawai berjarak 2 mil tersebut Sekretaris PBB Ban Ki-Moon, mantan wakil presiden AS Al Gore, Wali Kota New York Bill de Blasio, musisi Sting, aktor Leonardo di Caprio, Mark Ruffalo, dan aktris Emma Thompson.[Bhagavant, 23/9/14, Sum]
Kategori: Amerika Serikat,Gerakan Buddhis,Lingkungan Hidup
Kata kunci: Buddhist Global Relief, perubahan iklim
Penulis: