15 Pemimpin Buddhis Serukan Atasi Perubahan Iklim

Bhagavant.com,
Paris, Perancis – Lima belas pemimpin senior Buddhis dari berbagai negara mengeluarkan seruan penting tentang perubahan iklim kepada para pemimpin politik untuk menerapkan kesepakatan perubahan iklim yang efektif dalam perundingan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang akan diadakan di Paris, Perancis, yang dimulai pada 30 November 2015.

Buddhist for Climate Change

“Kita berada di persimpangan yang genting di mana keberlangsungan hidup kita dan spesies lainnya dipertaruhkan sebagai akibat dari tindakan kita,” demikian seruan peringatan yang tertuang dalam Deklarasi Buddhis mengenai Perubahan Iklim kepada Para Pemimpin Dunia (Buddhist Climate Change Statement to World Leaders), yang dikeluarkan pada 29 Oktober 2015.

Deklarasi tersebut ditandatangani oleh 15 pemimpin senior Buddhis dari 13 negara, di antaranya: Y.M. Dalai Lama Ke-14 – Tenzin Gyatso, Y.M. Master Zen – Thich Nhat Hanh, Y.M. Dharmasena Mahathera – Sangharaja Bangladesh, Y.M. Jaseung – Presiden Ordo Jogye Korea, Y.M. B. Sri Saranankara Mahathera – Ketua Adhikarana Sangha Malaysia, Y.M. Bhaddanta Kumarabhivamsa – Ketua Komite Sangha Maha Nayaka Myanmar, Y.M. Thích Phổ Tuệ – Sangharaja Vietnam, Y.M. Dawuldena Gnanissara Maha Thera – Ketua Sangha Amarapura Maha Nikaya Sri Lanka, dan Y.M. Bhikkhu Bodhi – Ketua Asosiasi Buddhis Amerika Serikat.

Untuk pertama kalinya para pemimpin Buddhis secara bersama-sama dengan satu suara menyerukan masalah global yaitu perubahan iklim. Dalam deklarasi atau pernyataan yang diliris di www.gbccc.org tersebut mendesak para pihak yang berunding untuk bertindak dengan kebijaksanaan dan belas kasih untuk mencapai kesepakatan di Konferensi Para Pihak (COP21) di Perancis pada akhir bulan November.

“Bersama-sama, manusia harus bertindak pada akar penyebab krisis lingkungan ini, yang didorong oleh penggunaan bahan bakar fosil, pola konsumsi yang tidak berkelanjutan, kurangnya kesadaran, dan kurangnya perhatian tentang akibat dari tindakan kita,” deklarasi itu menjelaskan.

Mereka juga mendesak para pihak yang berunding untuk menyetujui agar secara bertahap menghapuskan penggunaan bahan bakar fosil dan 100 persen menggunakan energi bersih dan terbarukan.

Selanjutnya deklarasi tersebut menyerukan kepada para pemimpin dunia untuk memiliki kemauan politik untuk menutup celah emisi dan memastikan bahwa peningkatan suhu global masih di bawah 1,5 derajat Celsius.

Para pemimpin Buddhis juga menyebutkan beberapa tindakan yang paling efektif yang bisa dilakukan secara individu untuk mengatasi perubahan iklim, seperti: melindungi hutan kita, mulai melangkah ke pola makan nabati, mengurangi hidup konsumtif, melakukan daur ulang, dan beralih ke energi terbarukan.

Deklarasi para pemimpin Buddhis tersebut diakhiri dengan seruan tegas: “Waktunya untuk bertindak adalah sekarang”

Dalam siaran persnya, Global Buddhist Climate Change Collective sebagai fasilitator deklarasi menyebutkan bahwa deklarasi itu telah didukung oleh 300 pemimpin dan guru Buddhis terkemuka yang mewakili tradisi utama Agama Buddha dari 37 negara, dan juga oleh ribuan praktisi Buddhis.

Umat Buddha juga dihimbau untuk menunjukkan dukungan mereka terhadap deklarasi perubahan iklim tersebut seperti mencantumkan #Buddhists4Climate dalam percakapan mereka di media sosial.[Bhagavant, 4/11/15, Sum]

Rekomendasikan:

Kategori: Gerakan Buddhis,Lingkungan Hidup
Kata kunci:
Penulis: