Pindapatta 4 Km Diikuti Ribuan Buddhis

Pindapatta WaisakBhagavant.com,
Jakarta, Indonesia – Fajar baru saja menyingsing di Minggu pagi (16/5) dan jalan di depan Stasiun Kota, Jakarta Barat telah dipadati oleh kendaraan. Di sisi-sisi jalan terdapat umbul-umbul berwarnakan warna bendera Buddhis dan bertuliskan Selamat Hari Raya Waisak. Dan di salah satu sisi jalan terparkir dua mobil truk KOPASSUS dengan mengenakan spanduk berisikan ucapan Selamat Hari Raya Waisak.

Aham avero homi, abyapajjho homi, anigho homi, sukhi-attanam pariharami…” demikian sayup-sayup terdengar dari pengeras suara sebuah mobil lagu Chant of Metta karya Imee Ooi. Dan nampak jajaran umat Buddha dari Jakarta dan daerah sekitarnya memadati pinggir jalan untuk menunggu kedatangan para Bhikkhu Sangha dalam kegiatan pindapatta.

Pindapatta yang dilaksanakan berkaitan dengan Perayaan Waisak 2554 B.E. / 2010 ini dihadiri oleh lebih dari 20 Bhikkhu Sangha dari jajaran Sangha Theravada Indonesia (STI). Para bhikkhu yang hadir dalam kegiatan pindapatta tersebut antara lain, Y.M. Sukhemo Mahathera, Y.M. Sri Subalaratano Mahathera, Y.M. Jotidhammo Mahathera, Y.M. Dhammasubho Mahathera, Y.M. Saddhaviro Thera, dan para bhikkhu STI lainnya.

Rombongan para Bhikkhu Sangha di Jembatan Harco Glodok
Rombongan para Bhikkhu Sangha di Jembatan Harco Glodok

Proses pindapatta yang tepat dimulai pada Pukul 06.00 pagi menempuh jarah sekitar 4 km yang dimulai dari Museum Fatahillah (depan BNI) kemudian menuju Beos, Pintu Besar Selatan, Hayam Wuruk, Harco, Lindeteves, Olimo, kemudian berputar ke Jl.Gajah Mada, Pintu Besar Utara, dan kembali menuju Museum Fatahillah.

Pukul 07.40, rombongan Bhikkhu Sangha memasuki daerah Harco Glodok. Umat pun semakin banyak yang berdatangan sehingga menggunakan setengah dari ruas jalan raya untuk melakukan proses kegiatan itu.

Diperkirakan ribuan umat Buddha menghadiri kegiatan pindapatta tersebut. Di antara umat yang hadir nampak anak balita, ibu hamil sampai para manula. Mereka memberikan beragam persembahan dana kepada Bhikkhu Sangha, dari makanan kaleng, minuman, hingga perlengkapan mandi.

Dengan memperkirakan jumlah umat dan persembahan yang sangat banyak itu, panitia telah mempersiapkan beberapa kendaraan berupa truk untuk mengangkut persembahan dari umat. Salah satu kendaraan yang digunakan adalah truk KOPASSUS yang sempat diparkirkan di tepi jalan.

Sebelum kegitan dimulai, nampaknya pihak panitia sempat membagikan balon warna-warni bergambar Dhammacakka (Roda Dhamma) serta membagikan bendera Buddhis kecil dari kertas bertuliskan Selamat Hari raya Waisak 2554 BE / 2010 kepada para umat yang berpartisipasi dalam kegiatan pindapatta tersebut.

Sekitar Pukul 09.00 rombongan para Bhikkhu Sangha telah berputar arah untuk kembali menuju Museum Fatahillah.

Proses yang lama dalam menunggu kedatangan para bhikkhu agar mendapatkan kesempatan untuk berdana, membuat beberapa umat nampak kelelahan. Sambil menunggu, beberapa di antara mereka yang belum sempat makan pagi, menyempatkan diri untuk membeli makanan yang dijual oleh pedagang di pinggir jalan.

Namun, terlepas dari proses menunggu yang lama, setelah memberikan persembahan dana kepada para Bhikkhu Sangha, nampak wajah-wajah lega dan bahagia terlukis pada raut muka para umat. Dan dengan seiring dan berakhirnya kegiatan pindapatta ini, semoga Arya Sangha menerima persembahan dana para umat, demi kebahagiaan semua makhluk. Sadhu! Sadhu! Sadhu! [Sum]

(Foto Pindapatta 2554 B.E / 2010 dapat dilihat di sini)

Rekomendasikan:

Kategori: Asia Oseania,Asia Tenggara,Indonesia,Pelayanan Buddhis,Seremonial
Kata kunci: , ,
Penulis: