Buddha Rupang Jepang Jadi Incaran Pencuri
The Telegraph,
Tokyo, Jepang – Vihara-vihara di Jepang jarang sekali ditutup pada waktu lalu, tetapi asosiasi keagamaan setempat di daerah administrasi Shizuoka menyarankan bahwa dibutuhkannya keamanan untuk memastikan bahwa benda-benda bernilai seni dan sejarah tidak lagi menghilang.
“Kami tidak pernah mendengar hal seperti ini beberapa tahun yang lalu, tetapi telah terjadi beberapa kasus dalam bulan-bulan belakangan ini,” kata juru bicara Museum Buddhisme Uehara di kota pelabuhan Shimoda.
“Mungkin karena sekarang sedikit orang yang datang ke vihara-vihara sehingga mudah untuk mencuri sesuatu,” katanya menambahkan bahwa rupang-rupang (patung) keagamaan terlihat secara langsung diserahkan kepada kolektor-kolektor khusus atau dijual di pelelangan di kota-kota besar yang jarang menanyakan asal muasal dari benda-benda tersebut.
Dua orang penyalur barang-barang antik telah ditangkap dalam beberapa bulan belakangan dengan tuduhan telah mencuri sebuah rupang yang berasal dari jaman Muromachi, lebih dari 430 tahun yang lalu, dan menggantikannya dengan tiruannya.
Dengan nilai sekitar 3 juta Yen (30 milyar rupiah), sebuah rupang asli telah dijual di pelelangan pada bulan Juni tetapi baru ditemukan awal bulan ini. Diyakini para penyalur barang antik berada dibalik pencurian lusinan rupang dalam 18 bulan terakhir.
Pencurian yang sama telah dilaporkan dari fasilitas keagamaan yang dilihat sebagai target yang empuk di daerah administrasi diseluruh Jepang. [Julian Ryall]
Kategori: Asia Oseania,Asia Timur,Jepang,Kesenian,Seni dan Budaya
Kata kunci: kriminalitas, patung Buddha, pencurian, rupaka Buddha, Tokyo
Penulis: