Guru dan Praktisi Meditasi Buat Petisi Masalah Konflik Gaza

Bhagavant.com,
Amsterdam, Belanda – Sebuah petisi darling (online) diterbitkan untuk menyuarakan masalah yang terjadi di daerah Gaza, Timur Tengah.

Foto: shutterstock

Seorang praktisi meditasi dari Belanda dan pendiri platform meditasi daring 30NOW, Dirk Wolbers, telah meluncurkan petisi daring yang mengajak para praktisi dan guru meditasi yang terinspirasi oleh ajaran Buddha untuk “secara aktif menyuarakan penolakan terhadap ketidakadilan dan kekerasan” di Palestina.

Petisi yang mulai berlaku pada 22 Oktober ini merupakan petisi terbaru dari komunitas Buddhis, setelah petisi pada November 2023 yang dimulai oleh pendeta Soto Zen Hozan Alan Senauke telah mengumpulkan lebih dari 4.500 tanda tangan.

Hingga tulisan ini dibuat, petisi Wolbers telah ditandatangani oleh 295 orang. Di antara mereka adalah biksu Buddha Amerika yang sangat dihormati, penerjemah, dan aktivis kemanusiaan, Yang Mulia Bhikkhu Bodhi. Saat membagikan petisi tersebut, Y.M. Bodhi menulis dalam sebuah unggahan di media sosial:

Inti dari petisi tersebut adalah seruan dari para praktisi dan pengajar meditasi yang terinspirasi oleh ajaran Buddha untuk tidak berdiam diri terhadap penderitaan yang ada di Gaza. Mereka merasa bahwa komunitas Buddhis seharusnya tidak mengabaikan krisis kemanusiaan ini, karena hal tersebut bertentangan dengan nilai-nilai inti Agama Buddha seperti welas asih, anti-kekerasan, serta keberanian untuk berbicara dan bertindak melawan ketidakadilan.

Mereka menekankan bahwa diam atau bersikap netral dalam menghadapi ketidakadilan bukanlah keseimbangan sejati dalam Agama Buddha. Sebaliknya, sikap netral dapat memperkuat status quo dan secara tidak langsung mendukung tindakan agresor.

Mereka juga mengajak semua orang untuk menandatangani petisi ini dan bersuara melawan ketidakadilan, untuk menjaga integritas nilai-nilai Buddhis dan berkontribusi menciptakan dunia yang lebih penuh welas asih, keadilan, dan perdamaian.

Sebagai respons atas serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan sekitar 1.139 orang termasuk warga israel dan sejumlah warga asing di daerah Amplop Gaza (Gaza envelope).

Serangan tersebut kemudian dibalas oleh Israel dengan melakukan operasi besar-besaran yang juga mengakibatkan jatuhnya korban. Hingga saat ini konflik masih berlangsung dan keduabelah pihak saling membalas dengan alasan mereka sendiri.[Bhagavant, 2/11/24, Sum]

Rekomendasikan:

Kategori: Gerakan Buddhis,Perdamaian
Penulis: