Setelah 42 Tahun Ensiklopedia Buddhis Terluas Selesai Disusun

Bhagavant.com,
Seoul, Korea Selatan – Sebuah Ensiklopedia Buddhis yang telah disusun selama 45 tahun di Korea Selatan akhirnya selesai dan diumumkan akhir bulan lalu.

Institut Kebudayaan Buddhis Kasan di Seoul, Korea Selatan, pada hari Selasa (23/6/2024) mengumumkan penyelesaian Kasan Encyclopedia of Buddhism, yang diklaim sebagai ensiklopedia Agama Buddha terluas di dunia.

Volume 17-20, yang merupakan volume terakhirnya diterbitkan tahun ini, mengakhiri proyek 42 tahun yang dimulai oleh visi Y.M. Jikwan untuk membuat sejarah luas Agama Buddha dapat diakses dalam bahasa standar Korea.

Pada bulan Mei 1982, Y.M. Bhiksu Jikwan, yang saat itu berusia 50 tahun, melakukan puja di Vihara Gyeongguk (Gyeongguk-sa), sebuah vihara di dekat Gunung Bukhan di Seoul. Sebagai dekan studi Buddhis di universitas Buddhis terbesar di Korea, Y.M. Jikwan memulai misinya untuk menyusun sebuah ensiklopedia yang akan mendokumentasikan sejarah luas Agama Buddha dengan cara yang dapat diakses oleh masyarakat umum.

“Setelah bertahun-tahun, saya mulai menulis sebuah ensiklopedia.“Semoga delapan pelindung (astasena) berada di sisiku dan kebijaksanaan Buddha bermanifestasi,” kata Y.M. Jikwan dalam pujanya, seperti yang dilansir The Korea Herald, Jumat (26/6/2024).

Puja tersebut menandai awal dari sebuah proyek ambisius. Pada tahun 1991, Y.M. Jikwan mendirikan Institut Kebudayaan Buddhis Kasan. Pada tahun 2005, beliau menjadi kepala Sangha Jogye, tradisi Agama Buddha terbesar di Korea.

Apa yang awalnya merupakan penelitian tunggal berkembang menjadi proyek berskala besar yang melibatkan 15.000 personel selama tiga dekade. Dua jilid pertama membutuhkan waktu satu dekade untuk diselesaikan, dengan jilid berikutnya dirilis setiap tahun. Y.M. Jikwan wafat pada tahun 2012, tak lama setelah volume ke-13 diterbitkan.

“Bekerja samalah dengan erat dan selesaikan pekerjaan ini,” ujarnya, enam bulan sebelum beliau wafat.

Ensiklopedia Agama Buddha Kasan diklaim sebagai ensiklopedia Buddhis terluas di dunia, dengan hampir 120.000 entri dan 266.000 halaman. Ensiklopedia ini mencakup konsep-konsep utama dari kitab suci, teks filosofis, materi sejarah, dan banyak lagi, semuanya disusun berdasarkan abjad dalam bahasa Korea sehari-hari. Ensiklopedia ini memberikan perhatian khusus pada adaptasi budaya Agama Buddha di Korea, dengan 30 persen entri dikhususkan untuk Agama Buddha Korea.

Sejak diperkenalkan ke Korea pada abad ke-4, Agama Buddha terus berkembang, mengasimilasi cerita rakyat dan gagasan asli selama 1.700 tahun. Agama Buddha secara bertahap mengambil bentuk khas Korea, memadukan kearifan kuno dengan tradisi lokal dalam sistem kepercayaannya. Ensiklopedia ini memuat referensi sumber utama dalam sastra Tionghoa, Tibet, dan Sansekerta, yang menyoroti komitmen terhadap studi perbandingan.

“Merupakan tugas yang sangat penting untuk menyusun ensiklopedia sejarah Buddhis Korea, karena Agama Buddha telah memainkan peran sentral dalam kehidupan budaya dan spiritual masyarakat Korea,” tulis Y.M. Jikwan di kata pengantar jilid ke-13. “Kami berharap dapat membangkitkan harga diri sejarah spiritual bangsa ini melalui karya ini.”

Ensiklopedia Agama Buddha Kasan akan tersedia di perpustakaan umum dan museum di Korea, serta di perguruan tinggi terpilih di luar negeri. Lembaga ini akan mengirimkan volume terbaru untuk memastikan ketersediaannya bagi para peneliti.

Agama Buddha masuk ke Korea selama periode Tiga Kerajaan (57 SM–668 M). Menurut catatan sejarah, Agama Buddha pertama kali diperkenalkan ke Goguryeo pada tahun 372 M, ke Baekje pada tahun 384 M, dan ke Silla pada tahun 527 M. Penerimaan awal agama ini difasilitasi oleh dukungan para elit penguasa, yang melihat potensi Agama Buddha untuk menyatukan kerajaan mereka dan meningkatkan status budaya dan spiritual mereka.

Ypaya. Y.M. Jikwan untuk menyusun ensiklopedia Agama Buddha Korea mencerminkan pentingnya Agama Buddha dalam masyarakat Korea. Dengan mendokumentasikan sejarah, praktik, dan adaptasi budaya agama tersebut, Ensiklopedia Agama Buddha Kasan berfungsi sebagai bukti dampak mendalam Agama Buddha terhadap lanskap spiritual dan budaya Korea.[Bhagavant, 3/7/24, Sum]