Agustus, Myanmar Resmikan Rupaka Buddha Marmer Raksasa
Bhagavant.com,
Naypydaw, Myanmar – Pemerintah junta militer Myanmar mempertunjukkan rampungnya rupaka Buddha raksasa pada Jumat (21/7/2023).
Rupaka Buddha yang terbuat dari marmer tersebut rencananya akan diresmikan dan disakralkan pada pada 1 Agustus 2023, dan diklaim oleh junta sebagai simbol nasionalisme yang kuat di negara yang sangat taat beragama tersebut.
Para jurnalis diberikan pratinjau situs seluas 228 acre (92 hektar) di ibu kota, Naypyitaw, yang meliputi stupa-stupa kecil, ruang pentahbisan, rumah peristirahatan, air mancur, danau, dan taman.
Rencananya, masyarakat akan digratiskan biaya masuk untuk mengunjungi rupaka Buddha tersebut dari 1 Agustus hingga 6 Agustusn 2023, setelahnya akan dikenakan biaya seperti para pengunjung yang mengunjungi tempat-tempat terkenal lainnya di negara lain.
Kepala pemerintahan militer, Jenderal Senior Min Aung Hlaing, yang juga penyokong proyek tersebut, mengawasi pemasangan berbagai bagian proyek tersebut. Ia kerap kali mengutip pernyataannya di media pemerintah dengan mengatakan bahwa rupaka tersebut akan menjadi rupaka Buddha marmer duduk tertinggi di dunia.
Dia juga mengatakan bahwa pembangunan rupaka Buddha tersebut bertujuan “untuk menunjukkan berkembangnya Agama Buddha Theravada di Myanmar, menjadikan Myanmar sebagai titik fokus Agama Buddha Theravada, memastikan kemakmuran negara dan berkontribusi pada perdamaian dan stabilitas dunia.
Pembangunan rupaka Buddha raksasa adalah hal biasa di Myanmar yang mayoritas beragama Buddha.Para jenderal yang memandang diri mereka sebagai pelindung dan penyokong Agama Buddha telah meningkatkan pembangunan stupa dan memberikan persembahan kepada para bhikkhu yang sangat dihormati, yang mereka yakini akan memberi mereka jasa agama serta dukungan rakyat.
Pada tahun 2009, di bawah pemerintahan militer sebelumnya, penguasa militer Jenderal Than Shwe mensakralkan Stupa Uppatasanti, sebuah replika di Naypyitaw dari stupa Shwedagon yang terkenal di negara itu, yang terletak di Yangon, kota terbesar di negara itu. Dia juga membangun rupaka Buddha marmer duduk setinggi 11,5 meter (37,7 kaki) yang dibangun di Yangon pada tahun 2001.
Thein Sein, jenderal yang menjadi presiden yang memimpin pemerintahan semi-demokratis yang didukung militer, mendirikan rupaka Buddha marmer berdiri setinggi 9,7 meter (32 kaki) yang dibangun di Naypyitaw pada tahun 2015.
Menurut laporan di media milik pemerintah, rupaka Buddha yang baru ini dibangun dalam posisi duduk, termasuk singgasananya, kira-kira tingginya sekitar 24,7 meter (81 kaki) dan beratnya lebih dari 5.000 ton. Rupaka itu diukir dalam gaya budaya tradisional dinasti Yadanabon abad ke-18 hingga ke-19, yang terakhir sebelum negara itu dijajah oleh Inggris.
Melaporkan kemajuan proyek bulan lalu kepada para pejabat dan pendukung bisnis besar, Min Aung Hlaing mengungkapkan bahwa rencana untuk membangun rupaka tersebut berawal ketika Than Shwe menyerahkan sepotong batu marmer mentah raksasa kepada militer pada tahun 2017 yang diberikan kepadanya oleh sebuah perusahaan pertambangan.[Bhagavant, 25/7/23, Sum]
Kategori: Birma,Travel
Kata kunci: rupaka Buddha
Penulis: