Peresmian Vihara Korea Selatan Pertama di Bodh Gaya

Bhagavant.com,
Bodh Gaya, India – Buddhis Korea Selatan membuka vihara Korea Selatan pertama di dekat situs suci Mahavihara Mahabodhi di Gaya, Bihar, India pada Sabtu (21/5/2022).

Peresmian Vihara Bunhwang di Bodh Gaya. Foto: Twitter Korea Embassy India and Yonhap News.

Peresmian vihara dengan nama Vihara Bunhwang (Bunhwang-sa – 분황사) tersebut dihadiri oleh delegasi umat Buddha Korea Selatan dari Nikaya Jogye, – tradisi Agama Buddha terbesar di Korea Selatan serta para bhikkhu setempat.

Bodh Gaya di negara bagian Bihar di India timur laut adalah salah satu dari empat situs tersuci agama Buddha. Di sinilah Buddha Sakyamuni mencapai pencerahan di bawah pohon Bodhi.

Proyek untuk membangun vihara bergaya Korea di Bodh Gaya diluncurkan pada 2019 ketika dua wanita Buddhis, Salmae (설매) dan Yeonchui (연취), menyumbangkan 5 miliar won (sekitar 57 miliar rupiah) untuk tujuan tersebut. Kemudian diikuti dengan sumbangan sebidang tanah seluas 6.600 meter persegi di Bodh Gaya senilai 3 miliar won (sekitar 34 miliar rupiah) oleh anggota Vihara Tongdo (Tongdo-sa), salah satu dari tiga vihara terbesar di Korea Selatan, yang terletak di Yangsan, Provinsi Gyeongsang Selatan.

Upacara peresmian tersebut berlangsung pada hari Sabtu pukul 9 pagi waktu setempat dengan dihadiri sekitar 150 bhiksu/bhikkhu dan praktisi Buddhis yang dipimpin oleh Y.M. Wonhaeng, presiden Nikaya Jogye. Hadir pula Y.M. Buddhapāla (붓다팔라) dari tradisi Mūla Saṅgha yang merupakan kepala Institut Penelitian Sati Internasional India yang bertanggung jawab atas pembangunan Vihara Bunhwang serta Duta Besar Korea Selatan untuk India, Chang Jae-bok, dan donatur utama Salmae dan Yeonchui. Delegasi tersebut juga merupakan rombongan terbesar dari Korea Selatan yang menyelesaikan ziarah di India sejak merebaknya COVID-19.

Saat vihara telah selesai dibangun akan memiliki total luas lantai 3.305 meter persegi. Ini akan mencakup aula Buddha, aula meditasi, tempat tinggal tamu, dan klinik kesehatan untuk penduduk setempat.

Terletak sekitar 200 meter dari Mahavihara Mahabodhi, vihara tersebut diberi nama Vihara Bunhwang (Bunhwang-sa). “Bunhwang” mengacu pada bunga teratai yang indah yang tetap tidak ternoda, meskipun mekar di lumpur. Ada sebuah vihara dengan nama yang sama di Gyeongju, Provinsi Gyeongsang Utara, ibu kota kuno Kerajaan Silla (57 SM – 935 M).

Pembangunan Vihara Bunhwang di Gyeongju ditugaskan oleh Ratu Seondeok (memerintah 632 – 647), sebagai tindakan pengabdian yang kuat untuk mengusir penjajah asing dan membawa kemakmuran dan perdamaian ke kerajaannya. Demikian pula, nama Bunhwang untuk vihara di India dipilih oleh para donor utama untuk alasan khusus. Ini mewujudkan keinginan para donor untuk mengatasi kesulitan di dalam dan luar negeri yang dihadapi Korea Selatan saat ini, kata seorang petugas dari Nikaya Jogye.

Vihara Bunhwang di Bodh Gaya akan berfungsi sebagai tempat perlindungan bagi umat Buddha Korea Selatan dan mereka yang mencari kebangkitan spiritual saat berziarah, kata petugas itu menambahkan. Karena statusnya sebagai situs pencerahan, banyak tradisi Buddhis utama di seluruh dunia diwakili oleh cetiya atau vihara yang dibangun dengan gaya unik mereka sendiri di Bodh Gaya. Sudah menjadi cita-cita lama umat Buddha Korea Selatan untuk mendirikannya di Bodh Gaya, kata petugas itu.

Vihara tersebut juga merupakan bagian dari inisiatif “Majelis Satu Juta Sumpah” Nikaya Jogye, yang bertujuan untuk meningkatkan jumlah umatnya yang semakin berkurang di tengah penurunan populasi umum masyarakat Korea Selatan.[Bhagavant, 22/5/22, Sum]

Rekomendasikan:

Kategori: India
Kata kunci:
Penulis: