Penemuan Bukti Keberadaan Situs di Gudivada, India

Seni dan Budaya BuddhisBhagavant.com,
Vizianagaram, India – Sebuah bukti keberadaan situs peninggalan Buddhis di kota Gudivada di wilayah administrasi Bhogapuram, distrik Vizianagaram, Andhra Pradesh , India, ditemukan oleh Departemen Arkeologi dan Museum.

Situs berupa bukti yang teletak tepat di tepi Sungai Gosthani, telah digali pada kedua sisinya hingga menjadi sebuah bukit kecil.

Seperti yang dilaporkan oleh B. Madhu Gopal dari The Hindu, terdapat beberapa bukti berupa sebuah stupa bundar, dan sebuah struktur seperti perigi kecil yang dibentuk dari batu, dan batu bata besar berukuran 52 cm x 27 cm dan ketebalan 7 cm, potongan barang-barang dan gerabah berwarna merah yang juga ditemukan di tingkat yang berbeda pada bukit tersebut.

Sekitar satu setengah dari puncak bukti tersebut diratakan dan dua struktur seperti vihara dibangun, kemungkinan sekitar abad pertengahan lalu oleh para penduduk.
Dua vihara telah dibangun pada platform-platform namun tidak ditemukan rupang-rupang.

Terdapat kumpulan potongan kayu tersimpan dalam vihara-vihara tersebut dan bahkan sampai hari ini para penduduk melakukan puja pada potongan kayu tersebut. Praktik ini diperkirakan merupakan sebuah terobosan dari tradisi Buddhis.

“Ukuran tinggi yang rendah dan kecil dari stupa tersebut, dan sedikitnya pahatan patung menandakan bahwa ini dibangun semasa fase awal Buddhisme, yaitu fase Theravada,” kata K. Chittibabu , Asisten Kepala Departemen Arkeologi dan Museum Vijayawada dan Visakhapatnam (FAC) kepada The Hindu di situs warisan tersebut pada Senin (8/10).

Stupa tersebut kemungkinan telah digunakan untuk tujuan keagamaan. Plesteran beton kapur, ditemukan pada beberapa batu bata, mengindikasikan jejak-jejak Buddhisme awal seperti yang ada di situs-situs yang ditemukan di Thotlakonda dan Bavikonda. Terdapat bukti berupa sekam yang digunakan untuk membakar batu bata-batu bata tersebut.

Para bhikkhu pastilah telah memilih situs ini karena Sungai Gosthani mengalir dan bergabung dengan lautan beberapa kilometer jauhnya dari Bheemunipatnam. Sungai tersebut merupakan sumber air minum segar selain memberikan sebuah jalur navigasi untuk perdagangan laut dengan berbagai belahan dunia.

K. Chittibabu mengatakan bahwa perlindungan terhadap situs tersebut adalah penting, namun hal tesebut dapat dilakukan setelah pemerintah menyatakan bahwa situs tersebut sebagai monumen yang dilindungi.[Bhagavant, 13/10/12, Sum]

Rekomendasikan:

Kategori: Arkeologi,India
Kata kunci:
Penulis: