Mahasiswa Dirikan Organisasi Buddhis di Universitas Harvard

Bhagavant.com,
Massachusetts. Amerika Serikat – Mahasiswa Buddhis di kampus Universitas Harvard memiliki tempat baru yang bisa mereka sebut rumah, yaitu Harvard Maarga.

Mahasiswa Dirikan Organisasi Buddhis di Universitas Harvard
Universitas Harvard. Foto: shutterstock

Zehan Zhou (22) dan Suneragiri Liyanage (24), sebagai presiden Harvard Maarga, memimpin tugas untuk merevitalisasi ruang Buddhis di kampus mulai Oktober 2021. Organisasi tersebut menerima pengakuan resmi dari Undergraduate Council bulan lalu.

Zhou mengatakan dia dibesarkan dalam keluarga Buddhis dan ingin terlibat lebih jauh dengan akar agamanya di Harvard, tetapi tidak menemukan kelompok seperti itu selama tiga tahun pertamanya di universitas tersebut.

“Ada organisasi Buddhis mahasiswa pascasarjana, tetapi banyak topik yang mereka bicarakan, sejujurnya, tidak benar-benar sesuai dengan pengalaman saya,” katanya seperti yang dilansir media Harvard Crimson.

Liyanage juga tumbuh dalam keluarga Buddhis. Dia mengatakan bahwa pendidikannya di Sri Lanka membentuk apa yang dia inginkan dari sebuah kelompok Buddhis di kampus.

“Saya sangat kecewa datang ke sini dan berkata, ‘Oke, tidak ada umat Buddha di sekitar untuk diajak bicara,'” katanya.

Harvard Dharma, sebuah asosiasi mahasiswa Hindu, membantu Zhou dan Liyanage melalui proses pendaftaran organisasinya. Zhou mengatakan banyak tradisi dan kepercayaan lintas Agama Buddha dan Hindu yang memungkinkan kolaborasi antara kelompok-kelompok tersebut.

“Dengan kemurahan hati mereka, kami berdua berbagi ruang puja yang sama karena sebagian besar dewa dalam agama Buddha adalah dewa yang sama yang mereka miliki dalam agama Hindu,” kata Zhou.

Khin-Kyemon Aung, seorang tutor di Dunster House, juga memberikan bimbingan saat Zhou dan Liyanage memulai organisasi.

“Ketika saya masih mahasiswa, saya ingin sekali menjadi bagian dari organisasi seperti ini — untuk bertemu orang lain dari berbagai belahan dunia untuk menemukan ajaran Buddha sebagai sumber kekuatan dan sumber kenyamanan,” katanya.

Maarga telah menyelenggarakan banyak acara sepanjang semester, terlepas dari pembatasan Covid di kampus — termasuk yang berpusat di sekitar pembuatan kaligrafi, pembuatan lentera, dan meditasi. Organisasi ini juga berencana untuk mengadakan acara outdoor, termasuk ice skating, di masa depan.

“Kami telah mencoba mengubahnya menjadi lebih banyak keuntungan dan lebih sedikit kerugian,” kata Liyanage tentang pembatasan Covid.

Liyanage mengatakan visi utama para pendiri adalah “membuat ruang untuk diskusi kritis.”

“Bagian terpenting adalah kami hanya menginginkan ruang di mana kami dapat berbagi pendidikan kami, dan di mana kami dapat berpartisipasi dalam kumpul-kumpul komunitas,” kata Zhou.[Bhagavant, 27/2/22, Sum]

Rekomendasikan:

Kategori: Amerika Serikat
Kata kunci:
Penulis: