Thailand

Magha Puja 2565 Dirayakan Buddhis Dunia

Bhagavant.com,
Bangkok, Thailand – Umat Buddhis seluruh dunia khususnya tradisi Theravada merayakan Hari Magha Puja 2565 EB yang merupakan salah satu hari penting Agama Buddha.

Magha Puja 2565 Dirayakan Buddhis Dunia
Foto: shutterstock

Hari Magha Puja berlangsung pada bulan purnama yang jatuh sekitar minggu terakhir bulan Februari atau awal Maret. Tahun ini, Hari Magha Puja dirayakan pada 16 Februari 2022.

Magha Puja adalah hari raya untuk memperingati beberapa peristiwa penting dalam kehidupan sejarah Sri Buddha ketika Beliau tinggal di Veluvana, sebuah hutan bambu dekat Rajagaha di negara bagian Bihar, India saat ini.

Pada hari yang baik sekitar 9 bulan setelah pencerahan Sri Buddha, empat hal terjadi: 1.250 orang bhikkhu dari berbagai tempat berkumpul di hadapan Sri Buddha tanpa saling berjanji sebelumnya; Sri Buddha menahbiskan mereka sebagai bhikkhu dengan mengatakan “ehi bhikkhu” (marilah, bhikkhu); mereka semua menjadi Arahat; dan Sri Buddha memberi mereka instruksi khusus, yang disebut Ovada Patimokkha (Nasihat Menuju Pembebasan), yang menetapkan aturan dasar dari ajaran-Nya.

“Setiap Purnima [bulan purnama] antara lain Maghi Purnima [Magha Puja] adalah penting bagi umat Buddhis; ini adalah saatnya grihostho [masyarakat umum] melakukan puja untuk keselamatan mereka dan bertanya kepada para bhikkhu untuk kehidupan yang lebih baik di dunia ini,” jelas Sugata Chakma Nanadhan, mantan administrator komite budaya masyarakat adat di Bangladesh seperti yang dilansir The Daily Star, Selasa (15/2/2022). “Hari ini juga ketika mereka melakukan puja untuk mencapai mengambil Pancasila dari pelatihan moralitas.”

Pada tahun terakhir menjelang akhir hidup-Nya, di usia 79 tahun, pada tanggal 15 di bulan Magha (Hari Magha Puja) Sri Buddha juga mengumumkan kemangkatan mutlak-Nya yang akan terjadi tiga bulan setelah pengumuman tersebut. Dikatakan bahwa segera setelah Sri Buddha mengambil keputusan untuk mangkat, gempa bumi besar terasa. Ketika ditanya alasan terjadinya gempa tersebut, Sri Buddha menjawab bahwa itu karena karena pengumuman kemangkatan-Nya yang agung. Para bhikkhu sedih mendengar pengumuman itu, dan Sri Buddha menasihati mereka bahwa kemangkatan-Nya tidak dapat dihindari, dan oleh karena itu tidak pantas untuk berduka.

Hari Magha Puja sangat penting dalam kehidupan keagamaan dan sosial komunitas Buddhis di Bangladesh. Pameran Buddhis diselenggarakan di banyak desa, terutama di desa-desa yang dihuni umat Buddhis dan vihara-vihara di Chittagong.

“Maghi Purnima dirayakan dalam skala besar karena bulan ini secara khusus menandai akhir musim dingin, ketika cuaca cocok untuk mengadakan pesta apa pun di tempat terbuka,” kata Nanadhan.

Hari Magha Puja juga merupakan salah satu hari libur terpenting di beberapa negara Asia Tenggara, termasuk Kamboja, Laos, dan Thailand. Di sana dirayakan dengan serangkaian kegiatan keagamaan seperti pembacaan paritta, melakukan persembahan, mengadakan pawai akbar, dan membawa lilin.

Umat Buddhis melakukan kebajikan dengan pergi ke vihara untuk acara khusus ini, menjalankan delapan sila, dan berpartisipasi dalam banyak kegiatan Buddhis lainnya. Sementara itu, bar, pub, klub malam, dan tempat serupa bersama dengan penyajian alkohol dilarang pada Hari Magha Puja.

“Hari ini dianggap sebagai hari Buddhis yang penting, dan menurut pengumuman Kantor Perdana Menteri (No.3) BE 2558, siapa pun dilarang menjual minuman beralkohol [pada hari ini], kecuali untuk penjualan tertentu—yaitu toko bebas bea di dalam gedung bandara internasional,” kata Pol. Kolonel Witchayakorn Nichanworn, wakil juru bicara Kepolisian Kerajaan Thailand menyatakan seperti yang dilansir The Phuket News, Selasa (15/2/2022).[Bhagavant, 19/2/22, Sum]

Rekomendasikan:

Kategori: Thailand
Kata kunci:
Penulis:
REKOMENDASIKAN BERITA INI: