Penemuan Mural Termez Ungkap Jejak Agama Buddha di Uzbekistan
Bhagavant.com,
Surxondaryo, Uzbekistan – Sebuah mural berwarna cerah yang digali di Uzbekistan kemungkinan berasal dari abad ke-2 hingga ke-3 dan membuktikan penyebaran seni Buddhis di sepanjang Jalur Sutra, demikian kata para peneliti.
Mural tersebut ditemukan pada tahun 2016 saat penggalian di Kara Tepe, sebuah situs arkeologi di pinggiran kota Termez, Uzbekistan selatan, oleh peneliti dan mitra lokal dari Universitas Rissho di Tokyo.
Lukisan dinding tersebut berukuran sekitar 1 meter kali 1 meter dan menampilkan sejumlah orang berwarna merah dan biru.
Gambar mural telah dirilis dengan persetujuan dari Institut Seni Rupa Akademi Ilmu Pengetahuan Uzbekistan, di mana Universitas Rissho berkolaborasi.
“Mural itu mungkin bagian dari karya besar yang menggambarkan kehidupan Buddha,” kata Haruki Yasuda, seorang profesor sejarah seni di Fakultas Studi Buddhis universitas, seperti yang dilansir Asahi Shimbun, Kamis (29/11/2018). “Ini adalah penemuan berharga yang memberikan wawasan tentang bagaimana Agama Buddha berubah (di bawah pengaruh dari berbagai budaya).”
Situs arkeologi tersebut, terletak di dekat perbatasan dengan Afghanistan, tidak jauh dari Bamiyan, di mana patung-patung Buddha monumental berdiri sampai pasukan Taliban menghancurkannya pada tahun 2001.
Mural tersebut ditemukan di ruang batu dua meter di bawah tanah di samping sebuah stupa.
Agama Buddha berasal di India sekitar abad kelima SM, membutuhkan 1.000 tahun untuk menyebar ke arah jarum jam melalui Asia Barat Laut sebelum mencapai ke Jepang.
Kara Tepe terletak di “persimpangan peradaban” di Jalur Sutra. Figur manusia bergaya Yunani dan Romawi telah ditemukan di sana. Selain itu juga ditemukan patung kepala Garuda, burung legendaris besar dari India. Penemuan-penemuan tersebut diperkirakan berasal dari abad kedua hingga ketiga.
Ini merupakan pertama kalinya sebuah mural besar muncul di Kara Tepe.
Akira Miyaji, profesor emeritus dari Universitas Nagoya dan ahli seni Buddhis di Asia Tengah, menyebut temuan ini sangat penting untuk studi tentang lukisan Buddhis awal.
Ia mencatat bahwa mural tersebut menggabungkan teknik melukis gaya Timur dan Barat.
“Menggambarkan wajah dalam satu sudut, bersama dengan bayangan dan cahaya untuk menciptakan kesan kedalaman dan soliditas, adalah teknik seni dari Yunani dan Roma,” kata Miyaji. “Gaya kuasan dan mewarnai yang fleksibel adalah karakteristik seni yang lebih tua dari lukisan Buddhis Bamiyan.”
“Ada juga pengaruh kuat dari tradisi lukis Helenistik, bersama dengan unsur-unsur dari India dan Persia,” katanya.[Bhagavant, 6/12/18, Sum]
Kategori: Arkeologi
Kata kunci: Uzbekistan
Penulis: