Peranan Penting Buddhisme di Kashmir

Buddhisme di IndiaGroundreport.com,
Srinagar, India – Buddhisme telah memainkan sebuah peranan penting bagi promosi pengembangan sosial-ekonomi di negara bagian Jammu dan Kashmir, kata Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Nawang Rigzin Jora.

Jora saat berbicara pada pidato perpisahan konferensi Sidang Tahunan ke-9 Indian Society for Budhist Studies (ISBS) yang diselenggarakan oleh Departemen Sanskrit, Universitas Kashmir di Srinagar pada hari Rabu (7/10) mengatakan bahwa melestarikan warisan budaya yang kaya dan manuskrip-manuskrip kuno Buddhisme merupakan suatu kebutuhan karena agama ini telah menyumbang banyak untuk perubahan pada masyarakat kita dan telah menjadi agama yang terdepan dalam menyebarluaskan perdamaian yang saling berdampingan di bumi ini. Tema dari konferensi tersebut adalah “Peranan Kashmir dalam Perkembangan Buddhisme”.

Menteri Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa Kashmir yang memiliki peradaban multikultur telah menjadi rumah bagi agama-agama terkemuka di dunia seperti Hinduisme, Buddhisme, dan Jainisme. Ia mengatakan bahwa agama-agama ini telah menghasilkan pribadi-pribadi terkemuka, para intelektual, sarjana dan sejarahwan terkemuka yang telah menyumbang banyak untuk membentuk peradaban-peradaban dari berbagai belahan dunia. Ia mengatakan bahwa Buddhisme yang menyebar ke wilayah lain seperti Ladakh, Tibet dan China berasal dari Kashmir yang menjadikan Kashmir sebagai salah satu tempat leluhur dari agama-agama ini.

Jora mengatakan bahwa sejarah tidak bisa diabaikan karena semua orang dari bangsa Mogul sampai bangsa Inggris telah memberikan kontribusi terhadap etos budaya bagi negara India.

Pada kesempatan itu, berbagai sarjana peneliti membacakan karya ilmiah mereka sesuai dengan tema.

M. Salem Beigh ketua INTAC pada sesi Kashmir berbicara mengenai pengaruh Buddhisme dalam kehidupan kontemporer Kashmir dan mengatakan bahwa kebanyakan arsitektur Buddhis mengingatkan kita pada kehidupan kita yang lalu.

Ketua Administrasi Universitas Kashmir, Prof. S. Fayyaz, ketika berbicara pada kesempatan itu menekankan perlunya kembali ke masa lalu untuk mencari arahan dan kebijaksanaan dalam hal-hal yang berkaitan dengan makanan spiritual. Ia juga meyakinkan para hadirin bahwa pihak universitas telah bekerja tanpa lelah untuk maju menuju cakrawala pengetahuan dalam bidang-bidang yang penting seperti itu. “Departemen Sanskerta, Institut Studi Kashmir dan Pusat studi Asia Tengah telah melakukan banyak pekerjaan terhadap Buddhisme dan mereka butuh bekerja di bahwa koordinasi di daerah ini,” katanya.

Dalam pidatonya, Kepala Departemen Sanskerta, Prof. Satyabama Razdan mengucapkan terima kasih kepada ISBS atas kerjasamanya dengan Universitas untuk mengadakan konferensi bersejarah di Universitas Kashmir. Momen tersebut memiliki hasil yang baik, katanya dalam kesempatan tersebut.

Prof. R. Krishna Rao, ketua dewan peneliti filosofis, Departemen HRD juga meminta Wakil Ketua Universitas Kutztown untuk membuka departemen filsafat di Universitas Kutztown.

Wakil Penasihat Universitas Kashmir, Prof. Riyaz Punjabi, Ketua Dewan Peneliti Filosofis India, New Delhi, Prof. R. Krishna Rao, Anggota Sekretaris, Dewan Peneliti Filosofis India, Prof. Goda Vari Mishra, Dewan Rapat, Perserikatan Nasional Seni dan Warisan Budaya India juga hadir dalam kesempatan itu.[Vijay Kumar]

Rekomendasikan:

Kategori: Arkeologi,Asia Oseania,Asia Selatan,India,Seni dan Budaya,Tradisi dan Budaya
Kata kunci: , , ,
Penulis: