Penemuan Arca Buddha Abad 13 di Kamboja
Bhagavant.com,
Phnom Penh, Kamboja – Beberapa arkeolog Jepang telah menemukan enam rupang (arca) Buddha kuno di barat laut Kamboja, demikian kata salah seorang anggota tim arkeolog yang dipimpin oleh Presiden Universitas Sophia Tokyo, Prof. Yoshiaki Ishizawa, Ph.D.
Yukitsugu Tabata, seorang arkeolog di lokasi penggalian tersebut mengatakan bahwa keenam rupang tersebut ditemukan pada hari Jumat (20/8) di Candi Banteay Kdei, yang berlokasi di 7 kilometer arah timur candi Kamboja yang terkenal, Angkor Wat, demikian laporan Kyodo News yang dikutip oleh Bhagavant.com.
Ia mengatakan penemuan potongan bagian atas dari keenam rupang tersebut terjadi saat pekerjaan penggalian selama sebulan yang dimulai pada 13 Agustus. Rupang-rupang tersebut berasal dari sekitar abad ke-13 dan dalam gaya Bayon, demikian kata Tabata.
Laporan dari Yomiuri Shimbun mengatakan bahwa rupang-rupang yang berukuran sekitar 60 cm tersebut dipercaya telah dibuat pada sekitar waktu yang sama dengan wafatnya Raja Jayavarman VII, pendiri Candi Banteay Kdei yaitu pada tahun 1219.
Prof. Yoshiaki Ishizawa dan timnya yang tergabung dalam The Sophia University Angkor International Mission, telah bekerja memperbaiki dan melestarikan reruntuhan Candi Angkor, sebuah Situs Warisan Dunia.
Mereka juga telah menggali rupang-rupang Buddha yang ada di sana sejak tahun 2001, sebuah penemuan yang mengungkapkan peristiwa-peristiwa bersejarah tertentu, ternasuk fakta bahwa Buddhisme pernah ditindas di Kamboja setelah wafatnya Raja Jayavarman VII.
Penggalian terbaru menemukan potongan-potongan rapih di parit melingkar, dimana seorang anggota tim mengatakan bahwa “ini adalah bukti bahwa orang-orang pada saat itu tidak kehilangan keyakinan terhadap Buddhisme walaupun terjadi penindasan.”[Sum]
Kategori: Arkeologi,Asia Oseania,Asia Tenggara,Kamboja,Seni dan Budaya
Kata kunci: Phnom Penh, Raja Jayavarman VII, rupaka Buddha, situs Buddhis
Penulis: