Lebih 12 Juta Warga Berikan Penghormatan Terakhir kepada Raja Thailand

Bhagavant.com,
Bangkok, Thailand – Lebih dari 12 juta umat Buddhis dan warga Thailand lainnya memberikan penghormatan terakhir kepada jenazah Raja Thailand Bhumibol Adulyadej sejak ia wafat pada 13 Oktober 2016, kata Badan Rumah Tangga Kerajaan Thailand, Kamis (5/10/2017).

Para warga pelayat berbaris untuk menghormati Raja Thailand Bhumibol Adulyadej dekat Istana Kerajaan (Grand Palace) di Bangkok, Thailand, Kamis (5/10/2017).
Para warga pelayat berbaris untuk menghormati Raja Thailand Bhumibol Adulyadej dekat Istana Kerajaan (Grand Palace) di Bangkok, Thailand, Kamis (5/10/2017). Foto: Athit Perawongmetha, Reuters, Abs-cbn

Ribuan orang berjajar di jalan-jalan di kawasan bersejarah di Bangkok dekat Sungai Chao Phraya untuk memasuki Balairung Takhta Dusit Maha Prasat di Istana Kerajaan pada hari Kamis (5/10/2017), hari terakhir bagi masyarakat untuk dapat melihat Pasu Kerajaan (royal urn) sebelum kremasi kerajaan pada tanggal 26 Oktober 2017.

Total pelayat yang hadir pada hari Kamis kemarin saja mencapai 110.889 orang. Beberapa pejabat mengatakan antrian membentang lebih dari 2km sejak Rabu.

“Saya sudah berada di sini sejak jam 6 sore dan saya dapat memberi penghormatan pada jam 7 pagi,” kata Tossapon Thongmak (33), seorang warga Bangkok, seperti yang dilansir Reuters, Kamis (5/10/2017). “Kami diguyur hujan tadi malam tapi ini suatu keharusan – kita harus menghormati ayah kita.”

Raja Bhumibol Adulyadej secara luas dipandang sebagai figur seorang ayah dan dianggap sebagai pedoman moral bangsa Thailand yang selama berpuluh-puluh tahun mengalami turbulensi politik termasuk beberapa kudeta, demonstrasi jalanan berdarah dan krisis keuangan di seluruh wilayah pada tahun 1997/98.

Raja Thailand tersebut wafat diusia 88 tahun dan digantikan oleh putra satu-satunya, Raja Maha Vajiralongkorn, yang dikenal sebagai Rama X pada bulan Desember 2016.

“Ini adalah pertama kalinya banyak warga Thailand akan mengalami sebuah upacara kremasi kerajaan untuk seorang raja. Jadi keagungannya, keindahannya, dan tekad setiap orang yang terlibat dalam persiapan merupakan suatu pengalaman baru bagi semuanya,” kata Tonthong Chandransu, seorang pejabat hubungan masyarakat untuk komite organisasi pemakaman dan pakar monarki Thailand, mengatakan kepada Reuters dalam sebuah wawancara.

“Dari arsitektur, keahlian kriya, berbagai persiapan dan detail bagusnya, saya belum pernah melihat dedikasi semacam ini.”

Para pekerja bangunan telah bekerja selama berbulan-bulan di sebuah krematorium kerajaan yang dibangun dari awal di lapangan hijau di depan istana.

Pihak Istana memperkirakan akan ada 250.000 pelayat yang menghadiri kremasi kerajaan tersebut.

Lembaga pariwisata Thailand telah meminta para wisatawan untuk menghormati kepekaan masyarakat Thailand selama apa yang disebut sebagai waktu yang bersifat emosional.

Pemerintah Thailand telah mengumumkan untuk tidak mengizinkan berbagai perayaan dan hiburan selama bulan Oktober ini untuk menghormati upacara kremasi jenazah Raja Bhumibol.

Musik keras dan bentuk hiburan lainnya yang memengaruhi ruang publik dilarang pada hari peringatan wafatnya Raja pada tanggal 13 Oktober dan selama upacara kremasi.

Untuk upacara kremasi kerajaan secara Buddhis tersebut dibangun sebuah krematorium khusus kerajaan yang disebut Phra Meru Mas, berdasarkan konsep Gunung Mahameru (Sumeru) dalam kosmologi Buddhis.

Bangunan tersebut berdiri setinggi 53 meter, berada di atas dasar bertingkat tiga berbentuk persegi dengan tangga di masing-masing empat sisi, masing-masing sisi berukuran lebar 60 meter.[Bhagavant, 6/10/17, Sum]

Rekomendasikan:

Kategori: Asia Tenggara,Thailand
Kata kunci:
Penulis: