Bangladesh Memiliki Sangharaja yang Baru
Bhagavant.com,
Dhaka, Bangladesh – Setelah wafatnya Sangharaja Ke-13, kini umat Buddha Bangladesh memiliki Sangharaja baru yang ditunjuk oleh Dewan Agung Sangha Bangladesh.

Bangladesh Sangharaj Bhikkhu Mahasabha atau Dewan Agung Sangha Bangladesh (SSCB) resmi menetapkan Yang Mulia Dharmapriya Mahathera sebagai Sangharaja ke-14 di negara tersebut. Penetapan bhikkhu berusia 92 tahun ini dilakukan dalam rapat Dewan Eksekutif pada 24 November lalu di Vihara Binajuri Shasan.
Y.M. Dharmapriya Mahathera, yang sebelumnya menjabat sebagai wakil patriark sejak 2015, kini memimpin otoritas tertinggi Sangha. Ia merupakan kepala Vihara Mahananda Sangharaj di Pahartali, Chittagong—sebuah lokasi bersejarah tempat dimulainya reformasi Buddhisme Theravada di Bengal oleh Sangharaja pertama, Y.M. Saramedha Mahathera, pada tahun 1856.
Suksesi dan Penghormatan Terakhir
Sekretaris Kantor SSCB, Y.M. Ratana Nanda, menjelaskan bahwa penunjukan ini sesuai dengan konstitusi organisasi yang mewajibkan pemilihan pemimpin baru dalam waktu 15 hari setelah pemimpin sebelumnya wafat.
Penunjukan ini dilakukan menyusul wafatnya Sangharaja Ke-13, Yang Mulia Jnanashree Mahathera, pada usia 100 tahun pada pertengahan November 2025. Sebagai bentuk penghormatan, jenazah mendiang Y.M. Jnanashree akan dibawa berkeliling ke berbagai wilayah yang pernah ia layani sebelum upacara pemakaman akbar yang dijadwalkan pada 29–30 Januari 2026 mendatang.
Tradisi upacara kewafatan bhikkhu senior di Bangladesh dikenal sangat megah. Jenazah biasanya diawetkan selama enam bulan hingga dua tahun, dan prosesi puncaknya dihadiri oleh ribuan umat serta ratusan bhikkhu, seringkali diiringi dengan pertunjukan seni religius.
Profil dan Rekam Jejak Yang Mulia Dharmapriya
Lahir dengan nama Amalendu Barua pada 1933, Y.M. Dharmapriya memulai kehidupan vihara sebagai samanera pada usia 13 tahun. Ia menerima penahbisan penuh sebagai bhikkhu pada tahun 1953 di bawah bimbingan Snagharaja Ke-6, Y.M. Dharmananda Mahathera.
Rekam jejak akademis dan spiritualnya meliputi:
- Studi di Burma: Pernah mendalami Dhamma dan meditasi di bawah bimbingan guru ternama seperti Mahasi Sayadaw di Rangoon selama lima tahun.
- Prestasi Akademik: Meraih medali emas dalam ujian Vinaya di Dhaka pada 1970.
- Kontribusi Sosial: Mendirikan Vimalananda Shiksha Sanskriti Samaj Kalyan Sangha dan Vimalananda Pali College untuk pendidikan Dhamma dan beasiswa bagi masyarakat kurang mampu.
Atas pengabdiannya yang panjang, ia dianugerahi gelar “Shasanastambha” atau Pilar Ajaran Buddha pada tahun 2013.
Lanskap Buddhisme di Bangladesh
Saat ini, komunitas Buddhis di dataran rendah Bangladesh dipayungi oleh dua dewan sangha utama, yakni Bangladesh Sangharaj Bhikkhu Mahasabha dan Bangladesh Bouddha Bhikkhu Mahasabha. Selain itu, terdapat dewan-dewan sangha lain yang menaungi para bhikkhu dari etnis Chakma dan Marma di wilayah Chittagong Hill Tracts.[Bhagavant, 29/12/25, Sum]
Kategori: Bangladesh
Kata kunci: Sangharaja
Penulis:
