Kondisi Tiga Situs Buddhis Penting Pasca Gempa Nepal

Bhagavant.com,
Kathmandu, Nepal – Setidaknya ada tiga situs Buddhis penting yang berada di Nepal yang menjadi ikon negara dan juga merupakan situs Warisan Dunia UNESCO, yaitu Stupa Swayambhunath, Stupa Boudhanath, dan Situs Lumbini. Bagaimanakah kondisi ketiga situs tersebut setelah terjadi gempa bumi 7,8 Mw pada Sabtu 25 April 2015 yang lalu?

Stupa Swayambhunath
Stupa yang terletak di atas bukit di Lembah Kathmandu ini masih berdiri dan tidak mengalami kerusakan berarti setelah gempa bumi terjadi, namun bangunan di dekatnya maupun di dalam dan sekitar kompleks mengalami kerusakan yang parah. Salah satu dari dua cetiya berarsitektur sikhara (puncak gunung) bergaya India di dekatnya nampak hancur berantakan, hanya setengah badan bangunan yang tersisa.

Stupa Swayambhunath pasca gempa bumi Nepal pada Sabtu
Stupa Swayambhunath pasca gempa bumi Nepal pada Sabtu (25/4/2015). Foto: Video by drone. Courtesy: Kishnor Rana
Stupa Swayambhunath pasca gempa bumi Nepal pada Sabtu
Kompleks di belakang Stupa Swayambhunath hancur terkena gempa. Foto: Video by drone. Courtesy: Kishnor Rana

Stupa Swayambhunath merupakan stupa yang berasal dari sekitar awal abad ke-5 dan didirikan oleh Raja Mānadeva. Stupa ini sangat penting bagi para peziarah Buddhis khususnya bagi umat Buddhis Newar yang tinggal di Lembah Kathmandu. Stupa ini terkenal dengan adanya lukisan mata Buddha yang berada di empat bidang dari struktur kubus di atas kubahnya. Karena keberadaan kera-kera yang dianggap suci yang tinggal di bagian barat laut, situs ini sering disebut sebagai Candi Kera. Situs ini diakui sebagai Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1979.(Baca: Stupa Swayambhunath Diguncang Gempa Nepal 7.8 Mw)

Stupa Boudhanath
Stupa yang terletak lebih kurang 10 km dari Kathmandu ini diisukan hancur dengan diperlihatkannya beberapa foto yang beredar di dunia maya yang diklaim sebagai Stupa Boudhanath. Di antara foto-foto yang diklaim tersebut terdapat foto puncak stupa yang retak, puncak stupa yang rusak parah, bahkan puncak stupa yang jatuh. Namun jika diperhatikan, beberapa foto tersebut sangat tidak meyakinkan bahkan tidak benar.

Stupa Boudhanath, Kathmandu, Nepal.
Stupa Boudhanath, Kathmandu, Nepal. Foto: wikipedia.org

Seperti dikabarkan oleh National Geographic, Senin (27/4/2015), ternyata stupa dari abad ke-5 tersebut masih berdiri tegak dan dilaporkan hanya mengalami keretakan pada struktur limas keemasan yang berada di atas kubahnya. Seorang netizen Twitter Bipin Thapa (‏@bipin977) asal Kathmandu juga memastikan bahwa Stupa Boudhanath masih berdiri tegak dan tidak mengalami kerusakan berat hanya beberapa pelapis permukaan yang jatuh.

Selain merupakan salah satu stupa terbesar di dunia, Stupa Boudhanath juga merupakan situs Buddhis penting di Nepal khususnya bagi umat Buddha Tibet. Saat terjadi peristiwa pengungsian warga Tibet pada tahun 1950-an, banyak warga Tibet yang memilih untuk bermukim di sekitar stupa ini. Jika hanya melihat sekilas dari sebagian bentuknya, stupa ini mirip dengan Stupa Swayambhunath dengan lukisan mata Buddha di struktur limasnya. Situs ini diakui sebagai Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1979.

Situs Lumbini
Situs Lumbini yang di dalamnya terdapat Vihara Devi Maya, tidak mengalami kerusakan apapun yang berarti setelah gempa bumi terjadi. Hal ini terjadi karena letaknya yang cukup jauh dari pusat gempa Nepal. Selain itu, seperti yang disampaikan oleh staf UNESCO, Prof. Robin Coningham, bahwa fisik bangunan yang masif yang mengelilingi Vihara Devi Maya telah melindunginya dari gempa.

Vihara Devi Maya, Lumbini, Nepal
Vihara Devi Maya, Lumbini, Nepal. Foto: nationalgeographic.com

Situs yang terletak di Distrik Rupandehi dan berasal dari abad ke-3 Sebelum Masehi ini merupakan salah satu situs terpenting dan bersejarah bagi umat Buddhis di dunia. Di sinilah Pangeran Siddhartha Gautama yang kemudian menjadi Buddha, dilahirkan.

Selain Vihara Devi Maya, di dalam situs ini juga terdapat pilar Asoka yang didirikan oleh Kaisar Asoka dari Magadha (sekarang bagian dari India) sebagai penanda tempat kelahirannya Sri Buddha. Situs Lumbini diakui sebagai Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1997.[Bhagavant, 1/5/15, Sum]

Rekomendasikan:

Kategori: Arkeologi,Nepal,Seni dan Budaya
Kata kunci: ,
Penulis: