Kacaunya Birokrasi Terpaksa Tinggalkan Vihara

Buddhisme di AustraliaBhagavant.com,
New South Wales, Australia – Sebuah kekacauan birokrasi yang menjerat erat umat Buddha di Albury memaksa para bhikkhu meninggalkan vihara di Albury Selatan.

Badan Konsumen Victoria akan memutuskan siapa yang berhak menempati properti yang berlokasi di Jalan Abercom di mana sebuah vihara berada.

Properti di New South Wales, Australia tersebut didaftarkan pada tahun 1993 dengan Badan Konsumen Victoria atas nama Vihara Phouthavongsayaram Buddhis Laos, sebuah kelompok Buddhis yang berbeda dengan para bhikkhu etnis Thailand yang menjalankan vihara tersebut sekarang. The Border Mail melaporkan pada Sabtu 24 Agustus 2013.

Kelompok Buddhis Laos tersebut dikeluarkan dari daftar oleh Badan Konsumen pada tahun 2001 karena telah gagal memenuhi persyaratan termasuk pernyataan tinggal tahunan dan gagal menanggapi permintaan hukum, kata juru bicara Badan Konsumen.

Pada tahun 2007 para bhikkhu etnis Thailand membuka kembali bangunan tersebut dan terus beroperasi hingga sekarang.

Pada Februari tahun lalu, Badan Konsumen, memberikan pemberitahuan atas niat badan tersebut untuk menjual properti tersebut yang dipegang haknya oleh Panitera Asosiasi Gabungan, yang merupakan bagian dari Badan Konsumen Victoria.

Seorang juru bicara Badan Konsumen Victoria mengatakan bahwa menginginkan properti tersebut tetap berada di tangan komunitas Buddhis.

”Badan Konsumen Victoria terus bekerja sama dengan semua pihak yang berkepentingan dalam upaya untuk menyelesaikan masalah ini dan untuk memastikan properti tersebut terus melayani komunitas Buddhis setempat,” kata juru bicara wanita tersebut.

Ajahn Satit, seorang bhikkhu yang menempati vihara tersebut mengatakan bahwa para bhikkhu akan meninggalkan vihara tersebut setelah puja bakti pda hari Minggu dan menunggu Badan Konsumen untuk memutuskan apakah mereka adalah penghuni yang sah.

”Kami tidak bisa terus di sini hingga proses hukum telah selesai,” kata Ajahn.

”Saya merasa warga akan merasa kesal karena mereka tidak memiliki vihara untuk didatangi lagi.”

Ajahn Satit mengambil alih kegiatan di vihara tersebut dua tahun lalu dan melakukan perjalanan dari Sydney setiap akhir pekan.

Untuk empat Minggu pertama tahun 2011, tidak ada yang datang pada puja baktinya dan sekarang sekitar 20 orang umat menghadiri puja bakti tersebut. Hari Minggu ini diperkirakan 60 orang akan menghadiri puja bakti terakhir.

Michael Veres, seorang warga Albury yang menghadiri puja bakti selama dua tahun mengatakan bahwa permasalahan ini telah menimbulkan ’kegelisahan’ pada kelompok mereka.

”Ajarannya itu sendiri tidak bergantung pada bangunan, tapi adalah baik memiliki sebuah lokasi pusat untuk datang bersama,” katanya.

Ia mengatakan bahwa tempat di Thurgoona telah ditawarkan sebagai tempat tinggal sementara.

Para bhikkhu di vihara tersebut pernah menjadi korban vandalisme dan pencurian pada dua tahun yang lalu.[Bhagavant, TBM, 25/8/13, Sum]

Rekomendasikan:

Kategori: Australia
Kata kunci:
Penulis: