Karena Sakit Jiwa Pemuda Aceh Rusak Bio di Peunayong

Tanya Kenapa?Bhagavant.com,
Banda Aceh, Indonesia – Sejumlah fasilitas bio (miao, kelenteng) di Jl. T. Panglima Polem, Peunayong, Banda Aceh, hancur akibat dirusak oleh amukan seorang pemuda dari Desa Ujung Dua Belas, Kecamatan Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar pada Selasa (2/7).

Pemuda yang diduga mengalami gangguan jiwa bernama Wahyudi (36), warga Aceh Besar pada Selasa sekitar pukul 09.30 WIB, mendatangi bio yang dikenal dengan nama Vihara Dharma Bhakti tersebut. Di sana, tiba-tiba Wahyudi mengamuk dan memecahkan kaca serta sejumlah rupaka (patung) Buddha dengan membabi buta.

Hasan, salah satu pengurus bio mengatakan kepada wartawan, “Pemuda itu tiba-tiba masuk ke vihara, dia langsung mengamuk dan merusak sejumlah fasilitas tempat ibadah kami. Pelaku tidak berbicara apa-apa kepada kami yang sedang duduk.” Seperti yang dilansir Kompas.com, Selasa (2/7).

“Pertama dia sudah kami keluarkan sekali dari vihara, tetapi saat dia masuk yang kedua kali, pelaku langsung memecahkan kaca dan sejumlah patung secara membabi buta,” lanjut Hasan.

Hasan menambahkan, belum diketahui penyebab pemuda tersebut mengamuk dan merusak fasilitas di Vihara Dharma Bhakti tersebut. Setelah kejadian, pemuda tersebut langsung diamankan oleh petugas Satpol PP Kota Banda Aceh dan dilarikan ke IGD Rumah Sakit Umum Zainal Abidin Banda Aceh untuk mendapatkan perawatan.

“Pelaku sudah dibawa oleh Satpol PP ke rumah sakit karena dia mengalami luka parah di bagian kaki karena terkena pecahan kaca,” katanya.

Sementara itu, Fatimah, ibu kandung Wahyudi, mengatakan, putranya memang mengalami gangguan jiwa. Dia pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa Banda Aceh selama enam bulan pada beberapa tahun lalu.

Fatimah juga mengungkapkan bahwa putranya diperbolehkan pulang ke rumah karena menurut pihak rumah sakit jiwa ia sudah sembuh dan selama ini Wahyudi hanya menjalani rawat jalan dan berobat alternatif di kampungnya.

“Anak saya baru tadi malam tidak pulang ke rumah, dan kami sudah mencarinya ke mana-mana. Tiba-tiba tadi pagi saya mendapat kabar bahwa anak saya sudah dirawat di UGD karena terluka akibat merusak vihara,” jelas Fatimah.

Sehari-hari Wahyudi menghabiskan waktunya sebagai seorang muazin (orang yang mengumandangkan azan/panggilan untuk salat) di Masjid Desa Ujung Dua Belas.[Bhagavant, Kps, 4/7/13, Sum]

Rekomendasikan:

Kategori: Indonesia
Kata kunci: ,
Penulis: