Alasan “Invasi Budaya” Iran Sita Rupaka Buddha

Tanya Kenapa?Bhagavant.com,
Tehran, Iran – Dengan alasan “invasi budaya”, aparat pemerintah Iran dilaporkan telah menyita rupaka-rupaka (patung-patung) Buddha dari toko-toko di ibu kota Iran, Tehran untuk menghentikan promosi Buddhisme. Seperti yang dilansir oleh Associated Press dari Harian Independen Arman, Minggu (17/2).

Rupaka-rupaka Buddha telah bergabung dengan boneka-boneka Barbie dan karakter-karakter dari film kartun TV “The Simpsons” sebagai barang-barang yang dilarang di negara Muslim konservatif tersebut.

Negara Republik Islam tersebut telah lama merangi barang-barang seperti mainan Barbie untuk memblokir pengaruh dunia Barat, namun tampaknya menjadi yang pertama kalinya aparat pemerintah menunjukkan penentangan terhadap simbol-simbol dari dunia Timur.

Harian Arman mengutip perkataan Saeed Jaberi Ansari, seorang aparat yang mengatakan tindakan tersebut diambil untuk melindungi warisan budaya Iran, dengan menyebut rupaka-rupaka Buddha sebagai simbol “invasi budaya”.

Ia melaporkan bahwa pihak berwenang tidak akan mengizinkan suatu keyakinan tertentu dipromosikan melalui melalui barang-barang seperti itu. Ansari tidak mengatakan berapa banyak rupaka Buddha yang telah disita, tapi ia mengatakan bahwa “pembersihan” tersebut akan dilanjutkan.

Beberapa warga Iran membeli rupaka Buddha untuk mendekorasi rumah dan mobil mereka. Kebanyakan rupaka-rupaka tersebut merupakan buatan China dan datang dari zona perdagangan bebas di Teluk.

“Seperti yang saya pahami, tidak ada pelanggan yang peduli dengan Buddhisme, mereka hanya membelinya untuk dekorasi,” kata Reza Sanaei, seorang penjaga toko yang menjual rupaka-rupaka tersebut.

Seorang pelanggan, Marjan Arbabi, mengatakan bahwa secara pribadi ia tidak menyukai rupaka-rupaka tersebut. “Tapi orang tua saya memiliki satu set lima patung Buddha di rumah mereka hanya karena mereka pikir patung-patung tersebut indah,” kata wanita tersebut.

Bagi beberapa orang, alasan “invasi budaya” atas penyitaan rupaka-rupaka Buddha dianggap sebagai hal yang mengada-ada, mengingat sebelum penaklukan oleh Muslim Arab yang membawa kebudayaan Islam dan Arab, Iran telah memiliki kebudayaannya sendiri yang salah satunya bersumber dari kepercayaan Zoroastrianisme.

Dengan demikian, bukankah dapat dikatakan bahwa Islam dengan budaya Arab-nya juga ikut menginvasi kebudayaan Iran? Dan karenanya bukankah segala yang berkenaan dengan budaya Arab juga perlu dilarang?[Bhagavant, 19/2/13, Sum]

Rekomendasikan:

Kategori: Asia Oseania
Kata kunci:
Penulis: