Konferensi Dewan Sangha Sedunia Ke-9 Sukses Digelar
Bhagavant.com,
Medan, Indonesia – Konferensi atau Kongres Dewan Sangha Sedunia Ke-9 (The 9th General Conference of World Buddhist Sangha Council – WBSC) yang diselenggarakan pada tanggal 3-5 Desember 2012 di Medan, Sumatera Utara, Indonesia, telah suskes digelar.
Konferensi Dewan Sangha Sedunia Ke-9 yang dihadiri oleh kurang lebih 600 delegasi bhikkhu/bhiksu dan bhikkhuni/bhiksuni dari 33 negara secara resmi dibuka oleh Menteri Agama Republik Indonesia, Suryadharma Ali, dengan membunyikan gong mangkuk (rin gong/suzu gong), dengan disaksikan oleh Presiden WBSC, Y. M. Liao Chung dari Taiwan, Sekjen WBSC yang sekaligus Pimpinan Vihara Mahakaruna Buddhist Center (MKBC), Y. M. Prajnavira Mahasthavira dari Indonesia, dan Ketua Panitia Konferensi WBSC, Y. M. Sri Pannavaro Mahathera dari Indonesia.
Sebelumnya, dalam pesannya, Menteri Suryadharma Ali mengatakan, “Dari Indonesia pula, kongres ini diharapkan dapat berperan aktif untuk menciptakan harmoni di tengah-tengah masyarakat dunia yang berbeda-beda. Dengan perbedaan itu tidaklah boleh memisahkan kita, tetapi perbedaan haruslah menjadi kekuatan bersama untuk menciptakan dunia yang lebih aman, damai dan tentram bagi kehidupan semua makhluk.”
Acara pembukaan konferensi juga turut dihadiri Anggota DPR RI Hasrul Azwar, Dirjen Bimas Buddha Kementerian Agama Budi Setiawan, dan Kepala Kanwil Kementerian Agama Sumut Abdul Rahim serta tokoh agama lainnya.
Konferensi Dewan Sangha Sedunia yang berlangsung selama tiga hari dengan tema: Sangha Menjaga Keutuhan Dunia (Sangha Mempertahankan Integritas Dunia) tersebut menghasilkan sebuah deklarasi bersama.
Seperti yang dilaporkan oleh BuddhaZine, beberapa hal penting yang terdapat dalam deklarasi bersama tersebut antara lain:
- Bhikkhu Sangha akan bersama-sama menyebarkan pandangan Dharma ke dunia untuk membebaskan semua makhluk hidup dari penderitaan;
- Bhikkhu Sangha akan dengan pengetahuan dan kebijaksanaan yang dimiliki sebagai seorang bhikkhu akan menyebarkan kebaikan kepada semua makhluk tidak peduli agama, suku, dan ras;
- Prihatin dengan konflik di beberapa belahan dunia yang mengatasnamakan agama, Sangha akan ikut mendorong untuk mendorong agar konflik-konflik yang ada diatasi dengan cara-cara damai, sehingga terjadi keharmonisan hidup berbangsa dan bernegara; dan
- Bhikkhu Sangha akan bersama-sama untuk memberikan kesejahteraan dan kebahagiaan semua makhluk hidup.
Dalam pesan penutupan Kongres Dewan Sangha Sedunia Ke-9, Y. M. Sri Pannavaro Mahathera mengatakan, ”World Buddhist Sangha Council tidak akan pernah berhenti untuk berkontribusi dalam membangun kesejahteraan dan memelihara perdamaian di seluruh dunia.”
“Para bhikkhu dan bhikkhuni akan selalu berkelana dari satu daerah ke daerah lain untuk terus membimbing masyarakat untuk mengatasi keserakahan, kebencian, dan kegelapan batin yang selalu membuat kehancuran di muka bumi ini. Pendidikan dan bimbingan Dharma akan menjadi fokus utama kami,” tambah Bhante Pannavaro.
Konferensi juga menetapkan Y. M. Bhiksu Arya Maitri Mahasthavira dari Indonesia sebagai salah satu Wakil Presiden Dewan Sangha Sedunia (World Buddhist Sangha Council) yang mewakili delegasi dari Indonesia.
Sehari sebelum Konferensi Dewan Sangha Sedunia Ke-9 dimulai, pada Minggu 2 November, dilaksanakan peresmian Vihara Mahakaruna Buddhist Centre di Kompleks Cemara Abadi, Medan, Sumatera Utara, yang menjadi tempat berlangsungnya konferensi tersebut dan menjadi vihara terbesar di Asia Tenggara.[Bhagavant, 8/12/12, Sum]
Kategori: Asia Tenggara,Indonesia,Seremonial
Kata kunci: Dewan Sangha Buddhis Sedunia
Penulis: