Meditasi Bantu Redakan Stres dalam Rangkap Tugas
Bhagavant.com,
Washington, A.S – Dewasa ini kemungkinan karena tuntutan pekerjaan atau waktu yang padat, seseorang melakukan rangkap tugas dimana ia melakukan dua pekerjaan dalam satu waktu. Dan banyak di antara mereka yang melakukan rangkap tugas menjadi stres terhadap pekerjaan yang dilakukan dan berakhir dengan hasil kerja yang tidak memuaskan.
Sebuah penelitian baru yang dilakukan dari Universitas Washington menunjukkan bahwa beberapa pelatihan meditasi sebelum melakukan rangkap tugas atau pekerjaan, dapat mengurangi stress dan menambah konsentrasi sehingga dapat melancarkan tugas yang akan dilaksanakan.
Seperti yang dilaporkan oleh Science Daily (14/6), penelitian yang dilakukan oleh dua orang profesor dari Sekolah Informasi Universitas Washington, David Levy dan Jacob Wobbrock menyarankan bahwa pelatihan meditasi dapat membantu seseorang yang bekerja dengan informasi untuk tetap lebih lama pada tugas-tugasnya dengan berkurangnya gangguan dan juga mengurangi stres dan meningkatkan daya ingat.
Karya penelitian kedua profesor tersebut dipublikasikan di Proceedings of Graphics Interface edisi bulan Mei.
David Levy seorang saintis komputer dan Jacob Wobbrock seorang peneliti dalam interaksi manusia dengan komputer, melakukan penelitian bersama dengan calon doktor Sekolah Informasi, Marilyn Ostergren, dan Alfred Kaszniak seorang pakar neuropsikologi di Universitas Arizona.
“Bagi pengetahuan kami, ini merupakan studi pertama untuk menyelidiki bagaimana meditasi dapat mempengaruhi rangkap tugas dalam sebuah lingkungan kerja yang realistis,” kata Levy.
Para peneliti tersebut merekrut tiga kelompok yang terdiri dari 12 sampai 15 orang manajer sumber daya manusia untuk penelitian tersebut. Satu kelompok menerima depalan minggu pelatihan meditasi penyadaran penuh (perhatian murni); sedangkan kelompok kedua menerima delapan minggu pelatihan relaksasi tubuh. Anggota kelompok ketiga menjadi kelompok pengontrol yang pertama-tama tidak menerima pelatihan kemudian setelah delapan minggu diberi pelatihan yang sama dengan kelompok pertama.
Sebelum dan setelah setiap periode delapan minggu, para peserta diberikan sebuah tes penuh tekanan terhadap kemampuan rangkap tugas mereka, yang mengharuskan mereka menggunakan surel, kalender, pesan instan, telepon dan perangkat pengolah kata untuk melakukan tugas-tugas kantor yang umum. Para peneliti mengukur kecepatan, keakuratan dan sejauh mana mereka beralih tugas. Laporan tingkat stres dan daya ingat para peserta saat melakukan tugas-tugas tersebut juga dicatat.
Hasilnya signifikan: kelompok meditasi dilaporkan memiliki tingkat stres yang lebih rendah saat tes rangkap kerja, sementara mereka yang berada di kelompok pengontrol atau yang hanya menerima pelatihan relaksasi tidak memiliki tingkat stres yang rendah. Namun, saat kelompok pengontrol tersebut diberikan pelatihan meditasi, para anggotanya dilaporkan mengalami penurunan stres saat tes sama seperti kelompok meditasi yang awal.
Para peneliti mengetahui bahwa pelatihan meditasi nampaknya membantu para peserta berkonsentrasi lebih lama tanpa perhatian mereka teralihkan. Mereka yang bermeditasi sebelumnya menghabiskan lebih banyak waktu dalam tugas mereka dan jarang beralih pada tugas yang lain, namun tidak menghabiskan banyak waktu untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan mereka dibanding dengan yang lainnya.
Tidak ada perubahan yang terjadi pada mereka yang hanya mengambil pelatihan relaksasi tubuh, atau dengan kelompok pengontrol. Namun, setelah para anggota kelompok pengontrol menjalani pelatihan meditasi mereka juga menghabiskan waktu lebih lama pada tugas mereka dengan jarang beralih ke tugas lain dan tidak ada peningkatan secara keseluruhan dalam waktu penyelesaian tugas.
Setelah pelatihan, baik mereka yang bermeditasi maupun mereka yang berlatih teknik relaksasi menunjukkan peningkatan daya ingat terhadap tugas-tugas yang telah mereka kerjakan. Hal ini tidak terjadi dengan kelompok pengontrol sebelum melakukan meditasi sampai akhirnya mereka melakukan pelatihan meditasi.
“Banyak upaya penelitian pada batasan antara manusia dan teknologi telah berusaha untuk menciptakan teknologi yang menambah kemampuan manusia,” kata Wobbrock. “Penelitian meditasi ini adalah hal yang tidak umum karena penelitian ini mencoba untuk meningkatkan kemampuan manusia bukan melalui teknologi tetapi karena teknologi – karena tuntutan teknologi menempatkan kita dan kebutuhan kita untuk menghadapi tuntutan tersebut.”
“Kami didorong oleh hasil-hasil pertama ini. Meskipun ada peningkatan bukti ilmiah bahwa beberapa bentuk meditasi meningkatkan konsentrasi dan mengurangi stres dan ketidakstabilan emosi, sampai sekarang hanya sedikit bukti langsung bahwa meditasi dapat memberikan manfaat bagi mereka yang berada di dalam lingkungan informasi intensif penuh stres,” tambah Levy.[Bhagavant, 18/6/12, Sum]
Kategori: Meditasi,Penyembuhan dan Spiritualitas,Teknologi
Kata kunci: kesadaran penuh, satipaṭṭhāna
Penulis: