Dalit Alih Keyakinan di Buddha Jayanti 2600
Bhagavant.com,
Udupi, India – Sejumlah besar kaum Dalit dari berbagai bagian dari Negara Bagian Karnataka beralih keyakinan memeluk Buddhisme (Dhamma Diksa) sebagai bagian dari peringatan Pencerahan Sang Buddha Gautama Ke-2600 tahun, yang di selenggarakan pada pagi hari, Selasa 24 Mei 2011, di Gedung Sri Narayana Guru Sabha Bhavan, Bannanje, Udupi. Dhamma Diksa tersebut diberikan oleh Bhikkhu Manorakkhita bersama dengan Rinpoche Long Sang dan Rinpoche Ten.
Konvensi Buddhis dan Dhamma Diksa Negara Bagian Karnataka diselenggarakan bersama-sama dengan Boudha Mahasabha Karnataka, Dalita Sangharasha Samiti (Ambedkarites) Karnataka, Boudha Mahasabha Wilayah Dakshina Kannada, Abhidamma Trust dan Komisi Wilayah Udupi.
Seperti yang dilansir situs Mangalorean, Bpk. Sundar, anggota komite dari Dalit Sangharsh Samiti Karnataka mengatakan kepada media massa bahwa ada sekitar 2.000 orang kaum Dalit yang beralih keyakinan menjadi Buddhis pada kegiatan tersebut.
Sebelum melakukan konvensi dan Dhamma Diksa, sebuah prosesi arak-arakan dilakukan oleh para kaum Dalit dari Gedung Ambedkar Bhavana, Adi-Udupi menuju Gedung Sri Narayana Guru Sabha Bhavana di Bannanje. Dua poster besar Buddha Gautama dan Dr. B.R. Ambedkar dipasang di atas dua movil van yang berbeda dalam prosesi tersebut. Kelompok pemain Chende dan Nasik (sejenis tambur dan genderang – red) memberikan musik dan suara yang diperlukan serta terdapat pengaturan keamanan dengan sejumlah petugas polisi yang mendampingi prosesi tersebut.
Gedung Sri Narayana Guru Sabha Bhavana disiapkan sesuai dengan kapasitas. Sebelum Dhamma Diksa dilakukan, tiga kelompok kaum Dalit mempersembahkan lagu-lagu revolusioner. Setelah kedatangan anggota Sangha, Bhikkhu Manorakkhita bersama dengan Rinpoche Long Sang dan Rinpoche Ten, panggung yang telah disiapkan ditempati oleh para tokoh. Sebelum acara tersebut dimulai, Bhikkhu Manorakkhita mengucarkan puja terhadap “Buddha, Dhamma, dan Sangha”. Kemudian, Bpk. Sundar, memberikan kata sambutan kepada para Bhiksu dan tokoh di atas panggung.
Inagurasi kegiatan Konvesi Buddhis dan Dharma Diksa dilakukan dengan menyalakan lilin di depan rupang Buddha, diikuti dengan penyalaan pelita oleh para angota Sangha dan tokoh di panggung termasuk Mavalli Shankar, Pejabat Konvensi dari Komite Negara.
“Diksa bukanlah diberikan tetapi diambil oleh para pemeluk Buddhisme”, kata Bhikkhu Manorakkhita kepada semua kaum Dalit yang hadir dalam aula tersebut, seperti yang dilaporkan oleh Dr. Eugene DSouza dan dilansir Bellevision Media Network.
Bhikkhu Manorakkhita juga mengatakan bahwa ada banyak tradisi agama di India. Namun, ia menyoroti bahwa Buddhisme memiliki daya tarik khusus tidak hanya untuk masyarakat India tapi juga di luar india. Ia mengatakan bahwa Buddhisme berdasarkan secara utama pada prinsip Empat Kebenaran Arya, bahwa dunia penuh dengan penderitaan, napsu keinginan dan kemelekatan adalah peyebab dari penderitaan; untuk bebas dari penderitaan, seseorang harus bebas dari napsu keinginan dan kemelekatan; dan untuk bebas dari dari kedua hal ini seseorang perlu mengikuti jalan benar atau halan tengah, yaitu Jalan Utama Berunsur Delapan.
Bhikkhu Manorakkhita meminta masyarakat untuk mengikuti jalan kebenaran dan keadilan dan meningkatkan kondisi fisik dan mental mereka dengan mendapatkan pendidikan dan pengetahuan serta berkontribusi kepada kesejahteraan keluarga, kemajuan masyarakat, dan kemudian kepada pembangunan bangsa.
Kegiatan alih keyakinan menjadi Buddhis secara massal telah lama dilakukan oleh kaum Dalit, kaum terpinggirkan di India. Hal ini didorong oleh perlakuan yang tidak adil terhadap kaum Dalit dalam hal keagamaan, maupun sosial saat mereka memeluk agama yang terdahulu.[Bhagavant, 26/5/11, Sum]
Kategori: Asia Oseania,Asia Selatan,Gerakan Buddhis,India,Seremonial,Sosial
Kata kunci: beralih keyakinan, Buddha Jayanti 2600, Kaum Dalit
Penulis: