Sumbangsih Luang Ta Bagi Bank Thailand
The National,
Bangkok, Thailand – Saat Ajahn Maha Boowa wafat di Thailand di usia 97 tahun pada hari Minggu, para umatnya meyakini bahwa beliau telah mencapai pencerahan spiritual sejati (sebagian Buddhis berpendapat beliau adalah seorang Arahat – red) dan tidak akan dilahirkan kembali.
Selain itu beliau juga meninggalkan dunia ini dengan setidaknya satu urusan duniawi, yaitu beliau ingin memberikan seluruh emas (hasil donasi) kepada bank sentral Thailand.
Selain memberikan panduan spiritual kepada jutaan umatnya, kepala vihara Pa Ban Tat yang juga dikenal dengan panggilan Luang Ta Bua ini, mungkin akan paling dikenang atas perhatiannya yang agak berbeda dari kehidupan petapa dalam masalah keuangan Thailand.
Pada tahun 1998, dengan negara Thailand dalam cengkeraman bencana krisis ekonomi, beliau meninggalkan petapaan hutannya untuk menyerukan kepada Buddhis Thailand untuk memberikan beberapa kekayaan mereka untuk membantu kerajaan tersebut melewati masa-masa kelam. Seruan itu ditanggapi dengan kehadiran sepuluh ribu orang yang berbaris di viharanya yang memberikan batangan emas, perhiasan, dan gulungan tebal mata uang asing.
Kemudian Luang Ta memberikan lebih dari 12 kilogram emas dan sekitar 10 juta dolar dalam mata uang asing kepada Bank Thailand untuk menambah cadangan devisa. Sejak beliau wafat, lebih banyak lagi sumbangan yang mengalir untuk vihara hutan beliau, dimana juga akan diserahkan kepada bank sentral.
Boowa Lohitdee (Bua Lohitdi) lahir di timur laut Thailand, beliau sama seperti pria lainnya di Thailand, memasuki kebhikkhuan saat beliau berusia 21 tahun dan mengambil nama Bua Nanasampanno (Boowa Yannasampanno). Tidak seperti kebanyakan orang, sekalipun beliau tidak pernah meninggalkan tempat ia tinggal untuk mempelajari tradisi-tradisi bhikkhu hutan, yang menekankan pada pendekatan kepada alam untuk menyempurnakan pemahaman seseorang akan eksistensi.[The National, 9/2, tr/ed: Sum]
Kategori: Asia Oseania,Asia Tenggara,Thailand,Tokoh
Kata kunci: berdana, bhikhu, Y.M. Ajahn Maha Boowa Nanasampanno
Penulis: