Penemuan Asteroid Tzu Chi

Dhamma and SainsBhagavant.com,
Hualien, Taiwan – Harumnya kebajikan dapat melawan arah angin; harumnya nama orang bajik dapat menyebar ke segenap penjuru, demikianlah yang pernah disabdakan oleh Sang Buddha.

Pembuktian sabda Sang Buddha tersebut nampaknya sedang berlaku pada nama harum Tzu Chi dalam bidang kemanusiaan yang tidak hanya menyebar di dunia, namun juga terpatri di angkasa raya.

Seorang rektor dari sebuah universitas, kepala observatorium yang menemukan sebuah asteroid, dan beberapa pihak lainnya, pada tanggal 2 Oktober 2010 yang lalu berkunjung ke Yayasan Buddha Tzu Chi di Hualien untuk melaporkan temuan mereka kepada Master Cheng Yen secara pribadi.

Jiang Weining, rektor Universitas Pusat Nasional (NCU), observatorium yang menemukan asteroid tersebut mengatakan kepada Master Cheng Yen bahwa cinta kasih yang besar dari Tzu Chi tidak memiliki batas negara dan bahwa penamaan asteroid akan memungkinkan cahayanya bersinar di seluruh alam semesta; Yayasan Tzu Chi juga mewakili salah satu semangat dari Taiwan yang telah naik ke angkasa, demikian katanya.

dada
Asteroid Tzu Chi (Sbr: tzuchi.org)

“Saya berharap, bahwa di masa depan universitas kami dapat bekerja berdampingan dengan Tzu Chi, dan melalui sains, memberikan informasi untuk mencegah bencana dan meningkatkan usaha bantuan yang diperlukan. Ketika sains dan kemanusiaan bekerja sama, keduanya menciptakan sebuah kekuatan besar dalam membantu orang. Insan Tzu Chi seperti pelindung yang bersemangat bagi bumi,” demikian kata Jiang seperti yang dikutip oleh Bhagavant.com dari Tzuchi.org.

Ini untuk pertama kalinya sebuah asteroid di galaksi ini diberi nama dengan nama sebuah organisasi keagamaan di Taiwan.

Dalam tanggapannya, Master Cheng Yen mengatakan, “Saya berharap bahwa setiap anggota Tzu Chi berusaha dengan bersungguh-sungguh untuk memahami bahwa melalui astronomi kita dapat memahami bumi dan bahwa bumi dan langit sangatlah erat kaitannya.”

Kepala observatorium Lulin, Lin Hung-chin, mengatakan bahwa penemuan asteroid tersebut diikuti dengan observasi dan pelacakan orbit asteroid tersebut selama bertahun-tahun; tahun lalu mereka memperoleh sebuah nomor tetap bagi asteroid tersebut. Asteroid tersebut berada di tata surya ini, antara Mars dan Jupiter. Penemuan asteroid tersebut terjadi pada 11 Mei 2007 oleh Shih Chia-you, seorang asisten pengamat di observatorium di Chungli, Taiwan utara, bersama dengan Ye Quanzhi, seorang mahasiswa dari Universitas Sun Yat-sen di Guangzhou yang bekerja di observatorium tersebut.

Asteroid tersebut membutuhkan waktu 5,62 tahun untuk mengelilingi matahari dan jarak terdekatnya dengan bumi adalah 300 juta kilometer. Mereka memutuskan untuk memberi nama asteroid ‘Tzu Chi’ dan telah menyerahkan proposal mereka kepada International Astronomical Union (IAU) untuk persetujuannya. IAU memberikan persetujuannya pada 26 Juli tahun 2010 ini dan menerima proposal tersebut. Semenjak tanggal tersebut, asteroid tersebut secara resmi dikenal sebagai “Tzu Chi”. Hal ini akan mencerminkan kecermelangan Yayasan Tzu Chi di seluruh kosmos.[Sum]

Rekomendasikan:

Kategori: Asia Oseania,Asia Timur,Sains,Taiwan
Kata kunci: , ,
Penulis: