Merapi Erupsi, Borobudur di Tutup Sementara
Bhagavant.com,
Magelang, Jawa Tengah, Indonesia – Setelah Gunung Merapi mengalami erupsi dan mengeluarkan abu vulkanik, para petugas Candi Borobudur berlomba dengan waktu untuk membersihkan Candi Bodorbudur dari abu vulkanik dan debu yang menyelimutinya.
Aktivitas Merapi yang masih berlanjut dan tebalnya abu vulkanik yang menyelimuti candi Buddhis tersebut serta mengganggu kenyamanan wisatawan, memaksa pengelola menutup Candi Borobudur untuk sementara.
Penutupan sementara Candi Borobudur akan berlangsung selama tiga hari sampai sepekan mendatang. Para wisatawan hanya diperbolehkan berada di pelataran candi dan tidak diperkenankan untuk mendakinya demi keselamatan wisatawan serta demi kelestarian candi.
“Muntahan Merapi kemarin berdasarkan pengukuran dari staf kami, memiliki kandungan asam yang agak tinggi, pH-nya sekitar 4 sampai 5. Kalau debu itu pH-nya 4 sampai 5, kita khawatirkan bisa mempercepat pelapukan pada batuan candi,” demikian kata Marsis Sutopo, Kepala Balai Konservasi Candi Borobudur.
Namun peristiwa ini tidak menggagalkan Pentas Sendratari Mahakarya Borobudur Ketiga Tahun 2010 yang digelar pada Sabtu malam (30/10) dengan tema “Doa untuk Bangsa dan Peduli Merapi”.
Hasil penjualan tiket pentas sendratari tersebut disumbangkan kepada para korban Merapi melalui Pemerintah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah dan Kabupaten Sleman, DIY.
“Ini merupakan wujud kepedulian yang kami berikan kepada para korban Gunung Merapi dengan menyumbangkan seluruh hasil penjualan tiket pentas Sendratari Mahakarya Borobudur,” kata Purnomo Siswoprasetjo selaku Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, yang dikutip Bhagavant.com dari Antara News.
Meskipun dalam zona aman dari bahaya bencana Merapi, namun abu vulkanik yang terbang setiap Merapi erupsi akan menjadi suatu ancaman tersendiri bagi kelestarian Candi Borobudur.[Sum]
Kategori: Arkeologi,Asia Oseania,Asia Tenggara,Indonesia,Seni dan Budaya
Kata kunci: Borobudur, Candi Borobudur, Gunung Merapi, Mahakarya Borobudur
Penulis: