Asia Oseania » Asia Tenggara » Seremonial » Thailand » Tokoh

Rafael Nadal Berpartisipasi Dalam Pindapatta

Buddhisme di ThailandBhagavant.com,
Prachuap Khiri Khan, Thailand – Setelah memenangkan kejuaraan Amerika Terbuka akhir bulan Agustus lalu, petenis nomor satu dunia dan pemenang tiga kali Grand Slam 2010, Rafael Nadal, mengunjungi Thailand untuk mengikuti Thailand Terbuka 2010 yang dimulai pada 27 September lalu.

Dalam kunjungannya tersebut, Rafael Nadal (24) yang berkebangsaan Spanyol itu ikut berpartisipasi memberikan dana makanan dengan mengunjungi para bhikku yang sedang melakukan pindapatta di sebuah pantai di propinsi Prachuap Khiri Khan dekat Bangkok. Sebelum ia mempersembahkan makanan, juara dunia ini berlutut dan berdoa di hadapan para bhikkhu.

Sang juara tenis tersebut menginap di Hua Hin untuk beristirahat dan memulihkan diri dalam lingkungan yang santai namun mewah setelah berhasil memenangkan kejuaraan AS Terbuka, Perancis Terbuka, dan Wimbledon.

Rafael Nadal Berpartisipasi Dalam Pindapatta
Rafael Nadal berdana makanan kepada seorang bhikkhu. (sumber: Luxury Travel Magazine)

“Thailand adalah negara yang indah dan mengambil bagian dalam upacara di pantai Hua Hin dengan para biarawan ini menjadi bagian yang spesial dalam perjalanan saya sejauh ini,” demikian kata Nadal yang dikutip Bhagavant.com dari Luxury Travel Magazine.

Terlepas dari keyakinan pribadi yang dianutnya, Rafael nampaknya terkesan dengan budaya ramah Thailand dan kegiatan pindapatta.

“Meluangkan waktu untuk datang ke sini setelah memenangkan AS Terbuka merupakan sebuah keputusan yang hebat sambil mempelajari lebih banyak lagi mengenai budaya ramah Hua Hin dan Thailand dan pentingnya upacara ini.”

Bulan Juni lalu, sesaat setelah ia memenangkan kejuaraan Wimbledon untuk kedua kalinya, petenis yang memiliki nama lengkap Rafael Nadal Parera, mengungkapkan pandangannya terhadap keberadaan Tuhan.

“Sulit untuk mengatakannya, ‘Saya tidak percaya akan Tuhan’. Saya akan senang untuk mengetahuinya jika Tuhan itu ada. Tetapi hal itu sangatlah sulit bagi saya untuk mempercayainya. Saya tidak tahu. Ini merupakan hal yang pribadi dan saya tidak ingin membicarakannya, tetapi saya katakan, ’Jika Tuhan itu ada, anda tidak perlu membuat tanda salib atau berdoa.’ Jika Tuhan itu ada, ia cukup cerdas untuk melakukan hal-hal yang penting, hal-hal yang benar,” demikian papar Rafael yang dikutip Bhagavant.com dari SI.com, saat ia ditanya wartawan yang membandingkan dirinya dengan para pemain sepak bola Amerika yang membuat tanda salib dalam kegiatan mereka berolahraga.[Sum]

Rekomendasikan:

Kategori: Asia Oseania,Asia Tenggara,Seremonial,Thailand,Tokoh
Kata kunci: , ,
Penulis:
REKOMENDASIKAN BERITA INI: