Menjadi Buddhis di Univ. Wisconsin-Madison

Pendidikan dan BuddhismeThe Daily Cardinal,
Madison, Wisconsin (AS) – Bagi para praktisi Buddhis, pembelajaran memerlukan lebih dari sekedar menghadiri kelas dan menyelesaikan tugas di universitas.

Laiman Mai, seorang wanita Buddhis yang menerima gelar Ph.D.-nya dari Universitas Wisconsin-Madison (UW-Madison) dan telah mengajar di UW-Madison Buddhism Study Group (Kelompok Studi Buddhisme Universitas Wisconsin-Madison) selama 25 tahun terakhir, memisahkan antara pengetahuan agamanya dengan pengetahuan dari gelarnya tersebut.

“Kebijaksanaan Buddhis sangatlah berbeda dari mendapatkan sebuah gelar Ph.D.,” kata Mai. “Anda harus melihat segala sesuatu apa adanya, terutama pikiran.”

Para Buddhis mencari pemahaman mengenai pikiran melalui pelatihan meditasi. Mai menjelaskan hasil ini sebagai kerendahan hati dan pembelajaran.

“Jika anda banyak bermeditasi, anda akan tahu pola pikiran anda,” kata Mai. “Ketika anda memahami pola pikiran anda, anda tidak akan terlalu sangat berlebihan mempercayai diri anda. Pembenaran-diri anda akan berkurang dan anda lebih obyektif.”

Studi penelitian UV telah menemukan keuntungan dari meditasi termasuk peningkatan konsentrasi.

Kelvin Khor, seorang mahasiswa junior UW-Madison dan ketua UW-Madison Buddhism Study Group, mengatakan bahwa meditasi membantunya fokus pada tugas kuliahnya dan melepaskan diri dari segala tuntutannya.

“Meditasi benar-benar meningkatkan konsentrasi saya dalam aspek bahwa saya dapat lebih fokus pada studi saya,” kata Khor. “Meditasi juga membantu saya untuk melihat tantangan hanya sebagai rintangan belaka, oleh karenanya saya belajar untuk memisahkan dan tidak terlalu obsesif.”

Karena disiplin mental sangat penting dalam Buddhisme, agama ini melarang mengubah kondisi pikiran melalui narkoba dan alkohol. Khor mengatakan budaya pesta di UW-Madison kadang kala bertentangan dengan praktik Buddhis dan menciptakan suatu tantangan bagi para mahasiswa Buddhis.

“Semenjak UW-Madison merupakan sebuah ‘sekolah pesta’, hal ini dapat memungkinkan menjadi sebuah konflik, karena Buddhisme tidak menekankan pada penikmatan diri anda sendiri sepenuhnya, tetapi bertujuan untuk menahan diri, terutama dari kesenangan sensual,” demikian katanya.

Khor mengatakan bahwa ia berharap kehadiran mahasiswa Buddhis semakin dikenali di kampus.

“Di kampus UW-Madison, hanya ada dua perkumpulan Buddhis,” katanya. “Saya pernah bertemu orang-orang di Student Organization Fair yang terkejut mengetahui kami ada.”

Sentra-sentra Buddhis dan meditasi dari beragam tradisi tersebar di seluruh Madison. Mai mengatakan bahwa tujuan dari sentra-sentra ini dan tujuan dari Buddhisme adalah untuk mencapai pemahaman dan kualitas hidup yang lebih tinggi.

“Saya pikir tujuan terakhirnya adalah pencerahan,” kata Mai. “Tapi saya pikir kebanyakan orang benar-benar mencoba bermeditasi dan memahami permasalahan mereka dan hidup damai dan bahagia.”[Kathryn Weenig, trans: Sum]

Rekomendasikan:

Kategori: Amerika,Amerika Serikat,Amerika Utara,Meditasi,Pendidikan
Kata kunci:
Penulis: