Buddhis Vietnam Berikan Pendidikan Gratis
VietNamNet Bridge,
Ho Chi Minh, Vietnam – Pagoda Lien Hoa di kota Ho Chi Minh, merupakan tempat dimana ratusan anak-anak kurang mampu dari “perkampungan imigrasi” di jembatan dermaga Nhi Thien Duong pergi untuk belajar.
Seperti kelas-kelas lainnya, kelas di pagoda Lien Hoa terdapat seorang guru dan para siswa. Namun hanya itu sajalah persamaannya berakhir.
Sebagai anak-anak dari perkampungan migran, para siswa di sini tidak memiliki uang dan “ho khau” atau kartu tanda keluarga yang tidak memungkinkan mereka untuk pergi ke sekolah-sekolah setempat.
Setiap kelas dimulai dengan doa Buddhis. Anak-anak mengucapkan “Nam mo a di da Phat” (Terpujilah Amitabha Buddha) sebanyak 10 kali setiap sebelum pelajaran dimulai. Nguyen Van Tong, guru dari kelas tersebut mengatakan bahwa para siswa perlu berdoa kepada Buddha karena mereka perlu mempelajari kemoralan sebelum mempelajari pelajaran.
Tong, adalah seorang pensiunan guru dari sekolah umum, dan ia tidak dibayar untuk mengajar di kelas pagoda Lien Hoa.
Meskipun demikian kondisi kelas tersebut mengesankan. Mereka memiliki buku-buku teks, pena, dan tas-tas sekolah yang berasal dari sumbangan para umat Buddha. Ada meja-meja dan kursi-kursi plastik di dalam kelas tersebut. Namun, nampaknya meja-meja tersebut terlihat kecil untuk digunakan oleh para siswa kelas empat dan lima. Hanya baru-baru ini saja mereka menerima sebuah papan tulis.
Bhiksu Thich Thien Quy membuka kelas ini pada tahun 2006. Pada tahun itu, para umat Buddha harus mengunjungi setiap keluarga untuk membujuk para orang tua untuk memperbolehkan anak mereka untuk datang ke kelas tersebut. Namun akhirnya mereka menemukan anak-anak yang bersemangat untuk belajar dan kelasnya tersebut telah mengumpulkan 30 orang siswa.
Anak-anak di sini belajar dengan gratis dan kebanyakan dari para gurunya adalah pensiunan guru. Guru Tong sekarang berusia 66 tahun dan Guru Nguyen Thi Ngoc Tuyet berusia 67 tahun.
Sebagai hasilnya banyak anak telah belajar membaca dan menulis. Mereka pergi ke sekolah tersebut di pagi hari atau sore hari, dan kadang menghabiskan waktu untuk membantu keluarga mereka untuk mencari nafkah.
Salah seorang siswi, Le Thi Kim Ngan, pergi ke sekolah tersebut di pagi hari dan kemudian menjual tiket-tiket lotre di sore harinya bersama dengan ayahnya. Meskipun baru berusia delapan tahun ia telah membantu mendapatkan 100.000 Vietnam Dolar per hari untuk membayar makanan.
Hoang Anh Truong Thang lahir pada tahun 1999, sekarang tinggal bersama neneknya yang berusia 83 tahun, karena ayahnya meninggal dan ibunya meninggalkannya.
Ia membantu di pagoda setiap hari, membersihkan ruangan dan berkebun. Ketakutannya yang terbesar adalah siapa yang menjaganya saat neneknya meninggal.
Salah seorang anak menderita anemia dan harus dirawat di rumah sakit setiap bulan. Yang lainnya memiliki permasalahan dengan penglihatan mereka.
Namun, mereka semua tetap mencoba untuk belajar serta terus berusaha mendapatkan uang untuk makan.
Masing-masing dari mereka berharap bahwa pendidikan pada akhirnya akan membantu mereka keluar dari kemiskinan.
Kategori: Asia Oseania,Asia Tenggara,Pelayanan Buddhis,Pendidikan,Vietnam
Kata kunci: Ho Chi Minh, Mahayana, pendidikan gratis
Penulis: