Pemimpin Buddhis Ikuti Konferensi Lintas Agama Global
Bhagavant.com,
Astana, Kazakhstan – Para pemimpin Buddhis dari Thailand dan Jepang akan berpartisipasi dalam Kongres ke-8 Pemimpin Agama Dunia dan Tradisional yang akan berlangsung pada 17–18 September di Astana, ibu kota Kazakhstan.

Pertemuan yang dipimpin oleh Presiden Kassym-Jomart Tokayev, dan menghadirkan lebih dari 100 delegasi dari hampir 60 negara, menegaskan peran Kazakhstan dalam memajukan dialog lintas agama dan upaya perdamaian.
Thailand akan diwakili oleh Phallop Thaiarry, presiden World Fellowship of Buddhists (WFB), menandai kelanjutan dukungan organisasi ini terhadap forum tersebut. Didirikan pada tahun 1950 di Sri Lanka dan berbasis di Bangkok, WFB kini telah berkembang menjadi salah satu organisasi Buddhis terbesar di dunia, dengan pusat afiliasi di lebih dari 40 negara.
Sejak dimulai pada 2003, kongres ini telah menjadi wadah internasional yang diakui, tempat pemimpin agama, tokoh politik, dan lembaga internasional bertemu untuk membahas persoalan mendesak yang dihadapi umat manusia.
Peserta tahun ini mencakup pemimpin dari agama Kristen, Buddha, Hindu, Islam, Yahudi, Shinto, Tao, dan Zoroaster, serta akademisi dan perwakilan lembaga multilateral. Tema utama meliputi peran agama dalam mempersatukan umat manusia, pentingnya nilai-nilai spiritual di era digital, serta kerja sama dalam melawan ekstremisme.
Forum ini sering dipandang sebagai contoh “diplomasi lunak.” Pada tahun 2022, Paus Fransiskus menghadiri acara ini, dan deklarasi penutup kongres kemudian disampaikan kepada Majelis Umum PBB. Nassir Abdulaziz Al-Nasser, mantan Perwakilan Tinggi PBB untuk Aliansi Peradaban, menyebutnya sebagai “model unik kekuatan lunak demokratis yang bisa menjadi teladan bagi dunia.”
Kongres tahun ini juga akan menyertakan Forum Pemimpin Agama Muda (Forum of Young Religious Leaders), yang menekankan pentingnya suara generasi muda dalam membentuk dialog antaragama.[Bhagavant, 17/9/25, Sum]
