Stupa Kesariya yang Bentuknya Mirip Candi Borobudur

Bhagavant,com,
Bihar, India – Sebuah temuan baru oleh para arkeolog dari Archaeological Survey of India (ASI) baru-baru ini menunjukkan Stupa Kesariya di Bihar, India memiliki kemiripan bentuk dengan Candi Borobudur.

Stupa Kesariya. Foto: wikipedia

Para arkeolog dari Archaeological Survey of India (ASI) baru-baru ini melanjutkan penggalian di situs Stupa Kesariya, yang juga dikenal sebagai Stupa Tejpur Deora. Temuan terbaru mereka mengungkap adanya teras tambahan di bawah permukaan tanah saat ini, yang menunjukkan bahwa stupa ini lebih luar biasa dari perkiraan sebelumnya.

“Beberapa parit digali di lereng timur dan teras Stupa Kesariya, yang mengungkap fitur struktural seperti dinding bata, saluran air terbuka, dan lantai yang dipadatkan,” demikian pernyataan ASI dalam unggahan media sosial X-nya.

“Penggalian di bagian barat laut stupa utama memperlihatkan bagian dari jalur sirkumambulasi luar yang terbuat dari bata, membentang dari utara ke selatan dengan bentuk bulan sabit. Beberapa bagian dari jalur ini hilang sebagian.”

Terletak sekitar 110 kilometer dari kota Patna di Distrik Champaran Timur, Bihar, Stupa Kesariya dikenal sebagai stupa Buddha kuno terbesar di dunia. Stupa ini diyakini dibangun oleh Kaisar Ashoka (memerintah 268–232 SM). Menjulang di atas pedesaan sekitarnya, stupa ini berada di kota kecil Kesariya, di antara dua situs penting Agama Buddha, yaitu Vaishali dan Kushinagar.

Menurut tradisi Buddhis, Vaishali, bekas ibu kota klan Licchavi dari konfederasi Vajji, adalah tempat Sri Buddha memberikan khotbah terakhirnya sebelum mencapai mahaparinibbana di Kushinagar. Ketika para warga Licchavi mengikuti Sri Buddha dalam perjalanan terakhirnya, Beliau meminta mereka untuk kembali dan memberikan mangkuk derma milik-Nya sebagai kenang-kenangan. Oleh karena itu, Stupa Kesariya dikategorikan sebagai stupa paribhogika, yang berarti stupa tersebut menyimpan benda pribadi milik Sri Buddha.

Stupa Kesariya memiliki kemiripan arsitektur dengan Candi Borobudur di Indonesia yang berasal dari abad ke-19, termasuk desain mandala melingkar dan teras-teras yang dihiasi patung-patung Buddha dalam relung. Kedua monumen ini juga sama-sama dibangun di atas bukit.

ASI pertama kali menemukan stupa ini pada tahun 1998, lalu melanjutkan penggalian lebih lanjut pada 2018–2019, dan kembali pada tahun 2024.

“Penggalian terkini menunjukkan adanya teras tambahan di bawah permukaan tanah saat ini, yang dapat memperbesar dimensi keseluruhan stupa,” ujar pejabat ASI.

Dikenal karena keindahan arsitekturnya, Stupa Kesariya memiliki tinggi 31 meter dengan diameter dasar 122 meter, dan desain berbentuk lingkaran bertingkat. Terdapat setidaknya tujuh tingkat melingkar. Di bagian atas struktur bata poligonal berdiri menara bata padat, yang diperkirakan dulunya mencapai tinggi 24–27 meter.

Menurut surat kabar The New Indian Express, Selasa (17/6/2025) sebelum gempa bumi tahun 1934 di Bihar, stupa ini berdiri setinggi 37 meter. Catatan ASI menunjukkan bahwa saat Agama Buddha berkembang pesat di India, stupa ini memiliki tinggi sekitar 43 meter.

“Saat ini, stupa memiliki enam teras yang terlihat di atas tanah,” jelas pejabat ASI. “Setiap teras terdiri dari deretan sel, dan struktur ini ditutupi oleh drum silinder yang terbuat dari bata padat. Penggalian terbaru menunjukkan adanya teras tambahan di bawah permukaan tanah saat ini, yang berarti ukuran stupa kemungkinan lebih besar dari yang diperkirakan.”

Kemiripan bentuk Stupa Kesariya dengan Candi Borobudur. Foto: wikipedia

“Di dalam sel di sudut utara, ditemukan bagian bawah rupaka Buddha duduk dari stuco yang ditempatkan di dinding tengah,” tambah mereka.

“Di sel tengah, ditemukan lagi rupaka Buddha duduk dari stuco (hanya bagian bawah) di sisi kanan dinding. Penggalian di barat laut stupa utama juga mengungkap bagian dari jalur sirkumambulasi luar dari bata, yang membentang dari utara ke selatan dalam bentuk bulan sabit. Beberapa bagiannya hilang sebagian,” ungkap mereka.

Menteri utama Bihar, Nitish Kumar, mengunjungi situs tersebut pada Desember 2003 dan memulai inisiatif untuk mengembangkan kawasan itu sebagai destinasi wisata. Ia meresmikan restoran, wisma tamu dengan delapan kamar, pusat informasi wisata, dan fasilitas lainnya untuk pengunjung. Ia juga meletakkan batu pertama untuk pembangunan replika dari berbagai ikon wisata Bihar, termasuk replika stupa yang menggambarkan bagian yang telah runtuh.[Bhagavant, 21/6/25, Sum]

Rekomendasikan:

Kategori: Arkeologi,Asia Oseania,India
Kata kunci:
Penulis: