Kebakaran di Vihara Jogye, Artefak Budaya Penting Dipindahkan
Bhagavant.com,
Seoul, Korea Selatan – Sebuah kebakaran melanda kompleks Vihara Jogye (Jogyesa) yang terletak di pusat kota Seoul pada hari Selasa, (10/6/2025).

Peristiwa tersebut memaksa sekitar 300 orang dievakuasi dan sejumlah artefak Buddhis bernilai tinggi dipindahkan secara darurat. Api berkobar di Gedung Memorial Sejarah dan Budaya Agama Buddha Korea, yang berada di sebelah Museum Buddhis Pusat dekat Vihara Jogye — vihara utama dari Sangha Jogye dalam Agama Buddha Korea.
Menurut Badan Pemadam Kebakaran Nasional Korea Selatan, sebanyak 142 petugas pemadam dan 35 unit mobil pemadam dikerahkan ke lokasi. Otoritas setempat menyatakan kebakaran yang mulai terjadi pada pukul 10.22 pagi itu berhasil dipadamkan seluruhnya pada pukul 11:.57 siang. Tidak ada laporan korban jiwa atau luka-luka.
Pihak Sangha Jogye, yang merupakan sangha Agama Buddha terbesar di Korea Selatan, menyampaikan penyesalan atas kejadian tersebut. “Kami menyampaikan permintaan maaf yang tulus karena telah menimbulkan kekhawatiran bagi komunitas Buddhis dan masyarakat umum akibat kebakaran mendadak ini. Kami akan segera menanggapi situasi ini dan mengambil langkah cepat demi keselamatan publik,” katanya seperti yang dilansir The Korea Herald, Kamis (12/6/2025).
Kebakaran pertama kali dilaporkan terjadi di lantai dua gedung memorial, yang digunakan sebagai ruang konferensi internasional. Walau penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan, penilaian awal menunjukkan api mungkin berasal dari area tersebut. Museum Buddhis Pusat, yang terhubung ke gedung melalui lantai bawah tanah, tidak terkena api secara langsung namun tetap berada dalam risiko.
Saat kejadian, museum tengah menyelenggarakan pameran khusus berjudul “Hoseon Euigyeom: Sri Buddha yang Tersingkap di Ujung Kuas”, yang dibuka pada 9 April dan menampilkan karya seni Buddhis langka dari seluruh Korea. Di antara 33 benda yang dipamerkan, terdapat sembilan Harta Nasional yang telah ditetapkan negara, termasuk lukisan Yeongsanhwesangdo dan Palsando dari Vihara Songgwang (Songgwangsa) di Provinsi Jeolla Selatan. Koleksi ini juga mencakup sembilan Harta Karun Nasional dan beberapa karya penting dari abad ke-18.
Pejabat dari Badan Warisan Korea menyatakan bahwa delapan artefak yang perlu segera diamankan—termasuk satu yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya—berhasil dipindahkan ke Museum Istana Nasional Korea yang terletak di dalam Istana Gyeongbokgung. Sementara itu, 25 artefak lainnya masih tetap berada di lokasi untuk evaluasi lebih lanjut.
Badan Warisan Korea menyatakan bahwa artefak-artefak tersebut akan menjalani proses penilaian mendalam dan akan disimpan sementara di museum negara. Pihaknya belum mengonfirmasi apakah akan ada artefak tambahan yang ikut dipindahkan.
Warisan Buddhis di Korea Selatan mencakup banyak manuskrip kuno, lukisan, arca, dan bangunan arsitektur, banyak di antaranya telah bertahan selama berabad-abad di vihara-vihara aktif. Sangha Jogye memainkan peran utama dalam melestarikan kekayaan budaya tersebut.
Bihara Jogye, yang berlokasi di Distrik Jongno, Seoul, adalah pusat administratif Sangha Jogye dan merupakan tempat utama untuk kegiatan keagamaan serta wisata budaya. Kompleks vihara ini mencakup Museum Buddhis Pusat dan Gedung Memorial yang terdampak kebakaran, yang sering digunakan untuk pameran, konferensi, dan kegiatan lintas agama.
Hingga Rabu (11/6/2025) pagi, tidak ada laporan mengenai kerusakan struktural pada kompleks vihara utama. Petugas pemadam kebakaran dan pakar pelestarian budaya masih menyelidiki asal mula kebakaran dan kondisi artefak maupun fasilitas yang terdampak.
Tindakan cepat dalam menanggapi kebakaran serta evakuasi artefak penting telah mendapat apresiasi dari para pejabat dan komunitas Buddhis secara umum. Sangha Jogye berjanji akan meningkatkan langkah-langkah pencegahan kebakaran dan menjaga kerja sama erat dengan lembaga pelestarian budaya demi melindungi kekayaan warisan Buddhis.[Bhagavant, 14/6/25, Sum]
Kategori: Korea Selatan,Tradisi dan Budaya
Kata kunci: bencana kebakaran
Penulis: