Dalam Sebulan 17 Juta Umat Vietnam Kunjungi Ekshibisi Relikui Buddha
Bhagavant.com,
Ho Chi Minh, Vietnam – Sebuah ekshibisi relikui suci Buddha selama sebulan di Vietnam, yang dipinjamkan dari India, berhasil menarik sekitar 17,8 juta umat.

Pameran relikui Buddha ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Vesak 2569 yang diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan menjadi momen pertama kalinya relikui ini ditunjukkan di Vietnam. Tur tersebut berakhir dengan kembalinya relikui tersebut ke India pada 2 Juni 2025.
“Kebangkitan spiritual luar biasa terjadi di seluruh Vietnam ketika jutaan pemuja mengikuti ziarah penghormatan bersejarah terhadap relikui suci Buddha dari India,” ungkap Kementerian Kebudayaan India seperti yang dilansir Deccan Herald, Selasa (3/6/2025). “Tur suci ini menjelajahi berbagai lokasi sakral dari selatan hingga utara Vietnam, menghubungkan umat Buddha dan pencari spiritual dalam perwujudan penghormatan dan solidaritas budaya yang mendalam.”
Relikui tersebut diyakini sebagai peninggalan suci dari Buddha Gautama, dan biasanya disimpan di Vihara Kuti Mulagandha, Sarnath, Uttar Pradesh—salah satu dari empat situs utama dalam kehidupan dan ajaran Buddha. Pemindahan sementara ke Vietnam dikoordinasikan oleh Kementerian Kebudayaan India, bekerja sama dengan International Buddhist Confederation (IBC) dan pemerintah Vietnam.
Relikui tiba di Kota Ho Chi Minh pada 2 Mei 2025, kemudian dibawa ke Vihara Ay Thanh Tam pada 3 Mei. Setelah itu, relikui dipindahkan ke Pagoda Quan Su di Hanoi pada 13–17 Mei, dan kemudian ke Pagoda Tam Chuc di Provinsi Ha Nam pada 17–19 Mei.
“Awalnya dijadwalkan berakhir pada 21 Mei, pameran ini diperpanjang hingga 2 Juni atas permintaan khusus dari pemerintah Vietnam karena meningkatnya suasana spiritual dan antusiasme publik,” lanjut pernyataan Kementerian Kebudayaan India.
Vietnam memiliki sekitar 13 juta umat Buddha, atau sekitar 13% dari total populasi. Mayoritas mengikuti tradisi Mahayana. Sejak diperkenalkan lebih dari 2.000 tahun lalu, agama Buddha memainkan peran penting dalam budaya dan politik Vietnam, dan tetap menjadi agama yang paling banyak dianut. Sangha Buddha Vietnam, organisasi resmi yang diakui negara, turut mengatur jalannya pameran bersama kuil dan otoritas lokal.
“Ini adalah pengalaman yang sangat menyentuh dan mempersatukan bagi umat Buddha Vietnam. Kehadiran relikui Buddha di tanah kami menjadi kesempatan istimewa bagi jutaan orang untuk memperbarui ikrar spiritual mereka dan merenungkan ajaran Dharma,” kata Y.M. Thích Trí Quảng, Sangharaja Vietnam.
Delegasi India yang mengiringi relikui dipimpin oleh Gubernur Negara Bagian Odisha, Prof. Ganeshi Lal, bersama para bhiksu senior dan pejabat budaya. Perjalanan pulang ke India dilakukan pada malam 2 Juni dengan pesawat khusus Angkatan Udara India, dan disambut secara seremonial di Pangkalan Udara Palam, Delhi.
Setibanya di India, relikui dipamerkan secara terbuka selama satu hari di Museum Nasional New Delhi pada 3 Juni. Para pemuja dan tamu kehormatan diberikan kesempatan untuk memberi penghormatan. Acara dilanjutkan dengan doa bersama yang dihadiri oleh para bhiksu senior, pejabat IBC, serta para diplomat.
Pada 4 Juni, relikui diarak dengan penghormatan kenegaraan menuju Sarnath melalui Varanasi, dalam iring-iringan resmi kepresidenan. Penyimpanan akhir dilakukan di Vihara Kuti Mulagandha, menandai berakhirnya apa yang disebut oleh pejabat terkait sebagai “ziarah internasional yang bersejarah.”
“Saya takkan melupakan kasih sayang yang ditunjukkan oleh pemerintah dan rakyat Vietnam. Negara Anda telah melalui penderitaan besar, peperangan, dan pengorbanan demi kemerdekaan serta kemajuan yang dinikmati saat ini. Dengan berkah Buddha, Dharma, dan Sangha, serta pengalaman Anda sendiri, saya yakin Vietnam akan terus bangkit,” kata Y.M. Pelwatte Seewalee Thera, Sekretaris Jenderal Maha Bodhi Society of India.[Bhagavant, 8/6/25, Sum]
Kategori: Vietnam
Kata kunci: relikui Buddha
Penulis: