Tokoh Buddhis Dunia Sampaikan Belasungkawa Wafatnya Paus Fransiskus
Bhagavant.com,
Kota Vatikan – Sejumlah tokoh Buddhis dunia menyampaikan belasungkawa atas wafatnya pemimpin tertinggi umat Gereja Katolik sedunia, Paus Fransiskus.

Y.M. Dalai Lama menyampaikan belasungkawa atas wafatnya Paus Fransiskus, yang wafat pada hari Senin (21/4/2025) di Vatikan. Ucapan Y.M. Dalai Lama merupakan salah satu dari banyak ucapan dari seluruh dunia Buddhis, di mana Paus Fransiskus dikenang atas berbagai upaya lintas agamanya.
Paus Fransiskus telah menderita kesehatan yang buruk selama beberapa bulan, yang mendorong umat Buddha dan pemimpin agama lainnya di seluruh dunia mengharapkan kesembuhannya bulan lalu. Paus Fransiskus wafat pada usia 88 tahun.
Dalam sebuah surat kepada Uskup Leopoldo Girelli, Duta Besar Apostolik untuk India, Dalai Lama mengungkapkan kesedihannya saat mengetahui wafatnya Paus Fransiskus. Y.M. Dalai Lama menyatakan bahwa beliau telah menyampaikan harapan dan belasungkawa kepada saudara-saudari spiritual Paus Fransiskus, dan kepada para pengikutnya di seluruh dunia.
“Yang Mulia Paus Fransiskus mengabdikan dirinya untuk melayani orang lain,” tulis Y.M. Dalai Lama, “secara konsisten menunjukkannya melalui tindakannya sendiri bagaimana menjalani hidup yang sederhana namun bermakna. Penghormatan terbaik yang dapat kita berikan kepadanya adalah menjadi orang yang hangat hati, melayani orang lain di mana pun dan dengan cara apa pun yang kita bisa.”
Sebuah upacara peringatan diadakan oleh komunitas Tibet di Tsuglagkhang, vihara utama Tibet di Dharamsala.
Y.M. Jinwoo, presiden Sangha Jogye Buddhisme Korea, komunitas Buddhis terbesar di Korea Selatan, menyebut Paus Fransiskus sebagai guru umat manusia yang membantu menjembatani perbedaan antar agama. “Beliau mengajarkan kepada kita nilai perdamaian dan solidaritas,” kata Jinwoo seperti yang dilansir Korea Herald, Senin (21/4/2025).
Y.M. Somdet Phra Ariyavongsagatayana, Sangharaja Thailand menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas wafatnya Paus Fransiskus.
Dalam pesannya, Sangharaja Thailand mengenang kunjungan bersejarah Paus Fransiskus ke Kerajaan Thailand, menyampaikan kedukaannya atas kepergiannya dan menyampaikan refleksi spiritual atas kesempatan tersebut.
Sangharaja Thailand menyampaikan bahwa kunjungan Paus Fransiskus ke Thailand dikenang sebagai lambang persahabatan sejati, yang mempererat hubungan antara umat Katolik dan masyarakat Buddhis Thailand. Kunjungannya ke Vihara Rajabopit, tempat yang melambangkan keharmonisan antaragama, dinilai sebagai tindakan mulia yang menghilangkan jarak dan kecurigaan, serta menumbuhkan solidaritas tulus.
Sangharaja Thailand juga menyampaikan harapannya semoga nama paus Fransiskus terus menjadi fondasi dan cahaya penuntun bagi umat beriman, para pencari kebenaran, dan para pembawa damai di seluruh dunia, hingga akhir zaman.
Dalam pesannya, Y.M. Master Cheng Yen, pendiri Yayasan Tzu Chi menyampaikan, “Cita-cita Tzu Chi dan komitmen seumur hidup Paus Fransiskus untuk membimbing umat manusia menuju kebaikan selaras dalam tujuan bersama: memastikan bahwa setiap orang menemukan kedamaian dan kegembiraan dalam hidup mereka.”
“Saya sangat yakin bahwa kebijaksanaan dan semangat welas asih Paus Fransiskus akan terus bersinar terang di dunia, seperti mercusuar yang menuntun jiwa-jiwa yang tersesat dan menerangi jalan bagi generasi mendatang,” kata Y.M. Master Cheng Yen seperti yang dilansir laman Facebook Tzu Chi, Selasa (22/4/2025).
Pada tahun 2015, hanya dua tahun dalam masa kepausannya, Paus Fransiskus mengundang 46 pemimpin Buddhis dari Amerika Serikat ke Vatikan untuk berbagi dalam sebuah dialog, khususnya untuk berusaha bekerja sama mengatasi masalah sosial.
Pada tahun 2019, ia melakukan perjalanan ke Thailand, di mana ia bertemu dengan Patriark Buddha Tertinggi dan biksu senior lainnya di Bangkok. Ini menandai momen penting dalam hubungan Katolik-Buddhis.[Bhagavant, 26/4/25, Sum]
Kategori: Eropa
Kata kunci: lintas agama
Penulis: