Anggota Sangha Lakukan Upacara untuk Korban Itaewon

Bhagavant.com,
Seoul, Korea Selatan – Para pemimpin Buddhis dan anggota Sangha melakukan upacara untuk para korban kerumunan pesta Halloween di distrik Itaewon pada 29 Oktober 2022 lalu.

Para bhiksu dari Sangha Jogye melakukan upacara dengan melantunkan sutra untuk para korban. Foto: koreaherald.com

Para bhiksu dari Sangha Jogye pada Senin (31/10/2022) duduk bersila berderet di lokasi peringatan tragedi Itaewon di Stasiun Itaewon. Mereka melakukan serangkaian upacara kedukaan dengan melantunkan sutra untuk para korban tragedi kerumunan pesta Halloween.

Setidaknya 156 orang, sebagian besar berusia 20-an, tewas dan puluhan lainnya terluka ketika gelombang orang berdesakan mencoba melewati gang sempit di distrik Itaewon pada Sabtu menjelang perayaan Halloween. Perayaan Halloween sendiri jatuh pada Senin, 31 Oktober.

Pada Selasa (1/11/2022) perwakilan dari tujuh agama utama Korea Selatan yang tergabung dalam Korean Conference of Religions for Peace memberikan penghormatan kepada para korban di sebuah altar peringatan bersama yang didirikan di alun-alun umum di depan Balai Kota Seoul. Pada kesempatan itu Y.M. Jinwoo, ketua Sangha Jogye mewakili delegasi dari Agama Buddha.

Usai memberikan penghormatan kepada para korban secara bersama-sama, para pemimpin agama secara terpisah melakukan upacara keagamaan bersama delegasi agama masing-masing.

Para pemimpin agama memberikan penghormatan kepada para korban tragedi Itaewon di sebuah altar peringatan bersama untuk para korban di Seoul Plaza di depan Balai Kota Seoul. Foto: koreatimes.co.kr

“Seharusnya tidak ada bencana seperti itu lagi, dan kami berharap para korban terlahir kembali di surga,” tulis Y.M. Jinwoo, dalam buku tamu untuk penghormatan kepada para korban, seperti yang dilansir Korean Times, Selasa (1/11/2022).

“Saya sangat berduka bahwa bencana yang tak terpikirkan telah terjadi, dan saya pikir masyarakat dan perasaan semua orang hancur,” kata Y.M. Jinwoo kepada wartawan setelah mengunjungi altar duka. “Seluruh negeri harus melakukan upaya untuk mencegah kecelakaan yang tidak menguntungkan itu terjadi lagi.”

Sementara itu Asosiasi Sangha Korea Selatan menyampaikan pernyataan belasungkawa untuk para korban dan keluarga mereka yang kehilangan nyawa.

“Komunitas Buddhis berduka atas tragedi yang menyebabkan korban besar. Pemerintah harus menyelidiki dengan cermat penyebabnya dan membuat langkah-langkah keamanan untuk mencegah tragedi seperti itu terulang kembali, ” kata asosiasi tersebut seperti yang dilansir The Korea Herald, Selasa (1/11/2022).

Asosiasi tersebut juga mengkritik video dan komentar yang sembrono di berbagai media yang memberi rasa sakit dan penderitaan bagi para keluarga korban yang ditinggalkan.[Bhagavant, 5/11/22, sum]

Rekomendasikan:

Kategori: Korea Selatan
Kata kunci:
Penulis: