Hari Abhidhamma 2566 EB Diperingati di Noida, India

Bhagavant.com,
Uttar Pradesh, India – Para tokoh Buddhis dari seluruh dunia menghadiri peringatan Hari Abhiddhama 2566 EB yang jatuh pada Minggu pekan lalu (9/10/2022).

Foto: FB IBC

Para pemimpin Buddhis dari seluruh dunia diundang oleh Konfederasi Buddhis Internasional (International Buddhist Confederation – IBC) pada hari Minggu untuk memperingati Hari Abhidhamma, yang memperingati kembalinya Sri Buddha ke Bumi dari Surga Tavatimsa setelah mengajarkan Abhidhamma kepada mendiang ibu-Nya.

Para delegasi yang terdirti dari para upasaka-upasika dan bhikkhu terkemuka dari Bhutan, Myanmar, Nepal, Sri Lanka, dan tempat lain berkumpul di Noida, sebuah kota terencana di timur New Delhi di Uttar Pradesh.

Menjelang acara, Y.M. Waskaduwe Mahindawansa Maha Nayaka Thera dari Vihara Rajaguru Sri Subuthi, Sri Lanka, yang juga hadir, mengatakan: “Hari ini, pada malam bulan purnama, kita, komunitas Buddhis internasional, telah berkumpul di India untuk merayakan perayaan penting ini besok. Khususnya di bawah pemerintahan Modi, kita melihat kebangkitan besar Agama Buddha di India. Agama Buddha adalah tentang kasih sayang dan kebahagiaan.”

Y.M. Waskaduwe merujuk pesan Perdana Menteri India Narendra Modi di PBB tahun lalu dan menyatakan kembali misi India “untuk menyelamatkan planet ini dari konflik dan kekerasan” melalui prinsip-prinsip Agama Buddha: “Kami melihat PM Modi baru-baru ini menyebutkan di PBB bahwa India telah memberikan Agama Buddha kepada dunia untuk menyelamatkan planet ini dari konflik dan kekerasan. Kita semua menghargai misi global ini. Kami berterima kasih kepada IBC dan pemerintah India karena telah mengundang kami di sini di UP untuk berpartisipasi dalam acara yang sangat penting ini.”

Dr. Dhammapiya, sekretaris jenderal IBC, juga memuji PM Modi: “Perdana menteri India kami Narendra Modi biasa menekankan pada berbagai kesempatan ajaran Buddha dan pesan perdamaian dan harmoni. Dia biasa mengatakan bahwa India telah memberi dunia pesan perdamaian, Buddha, simbol perdamaian global, dan ajaran Buddha adalah pesan persatuan dan harmoni.”

Hari Abhidhamma dirayakan oleh umat Buddha tradisi Theravada pada bulan purnama bulan ketujuh penanggalan lunar Buddhis. Hari ini juga menandai akhir dari masa retret musim hujan tahunan (vassa), saat banyak para bhikkhu berhenti bepergian selama 3 bulan. Akhir masa vassa ditandai dengan perayaan Pavarana. Dan setelah Pavarana, maka masa perayaan Kathina dimulai.

Untuk memperingati hari itu, IBC dan Universitas Buddha Gautam, yang berbasis di Greater Noida, menyelenggarakan Internasional Abhidhamma Divas. Acara dimulai dengan penyalaan pelita dan persembahan bunga kepada rupaka Buddha. Tamu utama pada acara tersebut adalah Y.M. Dr. Ashin Nanissara (Sitagu Sayadaw), rektor Akademi Buddhis Internasional Sitagu, Myanmar.

“Saya sangat senang, sangat senang untuk berbagi pengetahuan saya pagi ini tentang bagaimana mempelajari Abhidamma. Abbhidhamma adalah doktrin yang paling penting dari semua doktrin, yang paling penting dari semua agama. Karena ketika seseorang mempelajari Abhidhamma, dia akan mengerti ‘apa saya, di mana saya, apa yang harus saya lakukan.’ . . . Belajar Abhiddhamma berarti belajar sendiri tentang diri saya,” kata Y.M Sitagu Sayadaw pada acara tersebut dalam wawancaranya dengan ANI.

Acara utama hari itu termasuk diskusi panel tentang “Significance of Abhidhamma,” peluncuran buku berjudul “Recent Development in the Studies of Abhidhamma in India,” dan pemutaran film pada proyek IBC di Lumbini.

Perayaan Hari Abhidhamma tahun lalu diadakan di Kushinagar di Vihara Mahaparinirvana, situs yang menandai mahaparinibbana Sri Buddha.[Bhagavant, 15/10/22, Sum]

Rekomendasikan:

Kategori: India
Kata kunci:
Penulis: