Y.M. Jinwoo Jadi Ketua Sangha Jogye yang Baru

Bhagavant.com,
Seoul, Korea Selatan – Ketua Sangha Jogye Korea Selatan yang baru, resmi menjabat sebagai pimpinan pada Rabu (28/9/2022).

Y.M. Jinwoo Jadi Ketua Sangha Jogye yang Baru
Y.M. Jinwoo Ketua Sangha Jogye yang baru. Foto: heraldcorp

Y.M. Jinwoo, ketua Sangha Jogye, tradisi Agama Buddha terbesar di Korea Selatan, secara resmi menjabat, dan menandai dimulainya masa jabatan empat tahunnya secara resmi.

Di hari tersebut, Y.M. Jinwoo tiba di Vihara Jogye, sebuah vihara dari akhir abad ke-14 di pusat kota Seoul yang menjadi vihara utama sangha tersebut pada tahun 1936. Di sana beliau mempersembahkan dana pada upacara yang diadakan di aula utama Daeungjeon di vihara tersebut sebelum memasuki kantornya. Beliau tidak memberikan komentar apapun.

Beliau terpilih tanpa lawan sebagai ketua Sangha Jogye ke-37 bulan lalu, menggantikan pendahulunya Y.M. Wonhaeng. Sanbgha Jogye mengadopsi sistem baru untuk memilih ketuanya melalui pemilihan pemenang tunggal yang tidak terbantahkan pada tahun 2019.

Lahir pada tahun 1961, Y.M. Jinwoo memasuki kebhiksuan pada tahun 1978 dan melayani di posisi utama di Sangha Jogye sejak 2017.

Tradisi Jogye adalah tradisi Agama Buddha Seon (Zen) yang dapat ditelusuri akarnya kembali pada 1.200 tahun pada masa kerajaan Silla Bersatu (juga dikenal sebagai Silla Akhir) (668–935).

Tradisi Jogye sebagai entitas yang berbeda muncul pada akhir abad ke-11 ketika Y.M. Bhiksu Bojo Jinul, yang dianggap sebagai pendiri tradisi tersebut, berusaha menggabungkan praktik Seon dengan dasar-dasar teologis tradisi Buddhis berbasis sutra, termasuk tradisi Sukhavati (Tanah Murni) Korea. Tradisi tersebut sekarang mewakili segmen terbesar dari populasi Buddhis Korea Selatan, mengelola sekitar 1.900 vihara aktif, lebih dari 13.000 viharawan, dan tujuh juta umat awam di seluruh negeri ginseng tersebut.

Sangha Jogye mengelola koleksi artefak Buddhis sejarah yang luas yang mewakili hampir 70 persen dari semua aset budaya Korea. Sangha Jogye juga aktif dalam kegiatan lintas agama sebagai anggota Dewan Pemimpin Agama Korea, bersama dengan perwakilan komunitas Kristen, Kong Hu Cu, dan agama tradisional Korea.[Bhagavant, 3/10/22, Sum]

Rekomendasikan:

Kategori: Korea Selatan
Kata kunci:
Penulis: