Jepang Daftarkan 2 Dokumen Buddhis sebagai Memori Dunia UNESCO
Bhagavant.com,
Tokyo, Jepang – Dua set dokumen Buddhis bersejarah, yang salah satunya berusia lebih dari 1.000 tahun, sedang didaftarkan untuk dimasukkan ke dalam daftar Memori Dunia UNESCO.
Dua set dokumen tersebut yaitu, satu set dokumen terkait Vihara Zojo (Zojoji) Tokyo, yaitu vihara utama dari tradisi Jodo (Tanah Suci), sedangkan satu set lainnya terkait Bhiksu Enchin, seorang bhiksu di Periode Heian (794-1185) yang mendirikan tradisi Tendai Jimon setelah membawa kembali ajaran Agama Buddha Esoterik Tiongkok dari Dinasti Tang.
Seperti yang dilansir Asahi Shimbun, Kamis (11/11/2021) Komite Penasihat Internasional UNESCO dijadwalkan untuk memutuskan pendaftaran tersebut pada tahun 2023.
Dokumen Zojoji dikumpulkan dari seluruh Jepang atas perintah Tokugawa Ieyasu (1542-1616), shogun pertama dari Keshogunan Tokugawa, dan kemudian disumbangkan ke vihara yang terletak di Daerah Minato Tokyo.
Set dokumen tersebut berisi sekitar 12.000 benda-benda cetakyang awalnya diukir di atas kayu dan ditetapkan sebagai kekayaan budaya yang penting. Dokumen-dokumen tersebut tidak hanya memberikan landasan bagi penelitian Buddhis kontemporer, tetapi juga penting dari sudut pandang pemahaman budaya kanji serta teknik pencetakan pada waktu itu.
Dokumen-dokumen tentang Bhiksu Enchin ditetapkan sebagai harta nasional dan dokumen ini termasuk kartu pas yang digunakan Bhiksu Enchin untuk mendapatkan akses perjalanan keliling ke Tiongkok. Set dokumen ini dianggap sangat penting dalam konteks sejarah pertukaran budaya antara Jepang dan Tiongkok serta untuk belajar tentang masalah hukum di Dinasti Tang dan sistem transportasinya.
Rekomendasi ke UNESCO telah ditangguhkan sejak 2017 setelah Jepang mengajukan keberatan atas pendaftaran catatan Pembantaian Nanking 2015 dan meminta prosedur evaluasi direvisi.
Pada bulan April, UNESCO menyetujui revisi program di mana tidak ada rekomendasi kandidat yang akan didaftarkan jika negara yang relevan keberatan.
Perubahan lainnya adalah bahwa hanya pemerintah nasional yang dapat mengajukan rekomendasi. Di bawah sistem lama, individu dan kelompok warga diizinkan untuk langsung mengajukan rekomendasi.
Dengan dimulainya kembali program tersebut, kementerian pendidikan Jepang menerima 11 aplikasi dan memutuskan untuk merekomendasikan dua set dokumen tersebut.
Program Memori Dunia UNESCO adalah prakarsa internasional yang diluncurkan untuk melindungi warisan dokumenter kemanusiaan:
“Daftar Memori Dunia mencantumkan warisan dokumenter yang telah direkomendasikan oleh Komite Penasihat Internasional, dan disahkan oleh Direktur Jenderal UNESCO, sesuai dengan kriteria seleksi mengenai signifikansi dunia dan nilai universal yang luar biasa,” jelas UNESCO dalam situs webnya.[Bhagavant, 20/11/21, Sum]
Kategori: Jepang,Tradisi dan Budaya
Penulis: