Birma » Lingkungan Hidup

Manfaatkan Pindapata untuk Kurangi Sampah Plastik

Bhagavant.com,
Yangon, Myanmar – Sebuah pusat meditasi di Myanmar berusaha mendorong para warga Yangon untuk mengatasi dan mengurangi sampah plastik dengan cara yang berbeda.

Manfaatkan Pindapata untuk Kurangi Sampah Plastik
Foto: Reuters

Pusat meditasi Thabarwa di Yangon yang dipimpin Y.M. Sayadaw Ottamasara, melihat lonjakan sampah plastik yang dihasilkan oleh warga di lingkungan Yangon selama pandemi COVID-19, dan memutuskan untuk melakukan sesuatu.

Alih-alih hanya mempersembahkan makanan kepada bhikkhu saat pindapata, pusat meditasi Thabarwa mendorong para umat untuk juga mempersembahkan wadah plastik bekas.

Dibantu oleh puluhan relawan, tim pusat meditasi Thabarwa kini menerima beberapa ribu botol plastik bekas setiap hari dari masyarakat saat pindapata. Sebagian sampah plastik itu didaur ulang sebagai wadah makanan dan sebagian lainnya dimasukkan ke dalam bahan bangunan yang digunakan di pusat meditasi.

“Lebih banyak sampah plastik dibuang di jalan selama pandemi,” kata Y.M. Sayadaw Ottamasara seperti yang dilansir Reuters, Kamis (10/9/2020). Beliau meluncurkan kegiatan daur ulang ini tiga bulan lalu setelah melihat sampah menumpuk di jalan-jalan saat berjalan kaki setiap hari untuk melakukan pindapata.

Pihak berwenang tidak secara rutin mengatur daur ulang di Myanmar, sementara sekitar 2.500 ton sampah dibuang setiap hari di Yangon, sering dibuang di jalan raya dan di saluran air, atau dibakar.

“Jika kami (pusat meditasi) meminta sumbangan, warga akan menjaganya tetap bersih,” kata Sayadaw. “Kemudian kami bisa menggunakan botol plastik ini sebagai wadah makanan dan tidak hanya menghemat uang, tapi juga mengatasi masalah sampah plastik.”

Beliau memperkirakan dua ton sampah plastik, atau sekitar 200.000 botol plastik, telah didaur ulang sejauh ini, menghemat sekitar 150 juta rupiah.

Pusat meditasi seluas sembilan acre (3,6 hektar) itu menyelenggarakan lokakarya untuk mengolah sampah plastik.

Relawan menggunakan botol plastik gantung untuk membuat kerai dan bahkan membangun tempat berlindung menggunakan ban mobil yang dikemas dengan sampah plastik dan semen untuk membentuk dinding.[Bhagavant, 12/9/20, Sum]

Rekomendasikan:

Kategori: Birma,Lingkungan Hidup
Kata kunci: ,
Penulis:
REKOMENDASIKAN BERITA INI: