Wabah COVID-19, Korps Kebudayaan Buddhisme Korea Tutup Program “Temple Stay”
Bhagavant.com,
Seoul, Korea Selatan – Korps Kebudayaan Buddhisme Korea mengumumkan pada hari Senin (24/2/2020), akan menunda pengoperasian program Temple Stay hingga 20 Maret karena wabah COVID-19.
Korps Kebudayaan Buddhisme Korea, sebuah afiliasi dari Sangha Jogye Agama Buddha di Korea Selatan, saat ini mengoperasikan program Temple Stay (Tinggal di Vihara) di 137 vihara di seluruh Korea Selatan.
“Karena kekhawatiran masyarakat tentang munculnya virus corona karena jumlah kasus yang dikonfirmasi meningkat dari hari ke hari, kami memastikan untuk memutuskan menunda operasi kami,” kata Y.M. Wonkyung, ketua korps kebudayaan tersebut, seperti yang dilansir Korea Herald, Selasa (25/2/2020).
“Kami juga meminta semua staf operasi Temple Stay dan para ketua bhiksu untuk lebih memperhatikan pencegahan penyebaran infeksi dan kesehatan mereka.”
Menurut korps tersebut, delapan belas vihara di Daegu dan Provinsi Gyeongsang Utara, daerah yang mengalami peningkatan tajam dalam jumlah pasien, diminta pada hari Jumat untuk menunda program tersebut sampai 15 Maret.
Korps tersebut menambahkan bahwa keputusannya untuk sementara waktu menutup program tersebut di semua vihara mengikuti peringatan pemerintah yang dikeluarkan hari Senin, menyarankan peningkatan kehati-hatian tertinggi terhadap virus tersebut.
Didirikan pada tahun 2004, Korps Kebudayaan Buddhisme Korea mempromosikan Agama Buddha Korea dan konten budaya terkait melalui program-program seperti Temple Stay. Tahun lalu, total 70.520 orang asing mendapatkan pengalaman budaya Buddhis Korea melalui program ini.
Merespon merebaknya wabah CONVID-19 ini, vihara-vihara di Korea Selatan khususnya yang berafiliasi dengan Sangha Jogye mengurangi bahkan meniadakan sementara aktivitas puja bakti umum.
“Kami telah melihat jumlah pengunjung yang berkurang ke vihara selama beberapa minggu terakhir,” kata seorang otoritas di Vihara Jogye, vihara utama Jogye Nikaya, tradisi Agama Buddha terbesar di negara itu.
Vihara yang terletak di dekat Insadong tersebut, merupakan tujuan wisata populer, biasanya menarik banyak wisatawan dari luar negeri.
“Kami harus membatalkan tiga putaran acara untuk para turis karena orang-orang membatalkan perjalanan ke negara ini. Kami masih menjalankan program tinggal di vihara tetapi mengambil langkah-langkah tegas, seperti memeriksa perjalanan sebelumnya seseorang dan memastikan mereka tidak menunjukkan gejala,” kata otoritas tersebut yang menambahkan bahwa vihara itu membagikan masker kepada para tamu yang menginap di vihara.
Diketahui hingga berita ini diturunkan, jumlah kasus virus corona di Korea Selatan yang telah dikonfirmasi sebesar 2.931 dengan 16 kematian dan 24 orang telah pulih.[Bhagavant, 29/2/20, Sum]
Kategori: Korea Selatan,Seni dan Budaya
Kata kunci: wabah penyakit
Penulis: